TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta Junaedi meminta masyarakat untuk menunggu hasil penelitian dari laboratorium terkait fenomena matinya ribuan ikan di Pantai Ancol, Jakarta Utara.
Menurut hipotesa awal dari badan litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan peristiwa tersebut akibat dari blooming algae atau jumlah ganggang yang membludak sehingga turut mengkonsumsi oksigen. "Alga (Ganggang) itu kan butuh oksigen juga," kata Junaedi saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Desember 2015.
Junaedi menuturkan membludaknya jumlah alga akibat sampah padat dan limbah cair yang berasal dari rumah tangga. Menurutnya hujan membawa sampah-sampah tersebut ke lautan. Ia menambahkan saat musim kemarau sampah tersebut tertahan di saluran-saluran pengairan. "Sampah ini memicu timbulnya banyak ganggang (blooming algae)," ujarnya.
Banyaknya limbah cair juga diakibatkan belum adanya penampungan limbah bagi rumah tangga. "Langsung aja dibuang ke kali, pas hujan terbawa ke laut," kata dia.
Menurutnya 80 persen limbah cair berasal dari rumah tangga, baik aktivitas sehari-hari maupun industri seperti laundry yang menggunakan detergen dan sabun.
Ia mengatakan peristiwa ini juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya, namun intensitasnya tidak setinggi kali ini. Sebab itu untuk antisipasi ke depan, Junaedi meminta pemerintah daerah memperbanyak instalasi pengolahan limbah. "Saat ini kita cuma punya satu, di Setia Budi," kata Junaedi
Junaedi menambahkan tengah merancang peraturan gubernur tentang pengolahan air limbah. Menurutnya ke depan akan ada pengolahan air limbah domestik dengan sistem pengolahan terpusat. Akan ada 14 zona baru untuk membantu menjernihkan air sebelum masuk ke laut. "Misal nanti kita bangun di Pluit," ujarnya
AHMAD FAIZ