TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta bantuan Australian Federal Police dalam mengungkap kematian Wayan Mirna Salihin di kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu dua pekan lalu. “Kami sudah hubungi mereka,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti, Rabu, 20 Januari 2016.
Kepolisian Australia, kata Krishna, akan memeriksa teman-teman Mirna untuk menggali informasi soal kehidupan Mirna semasa kuliah di sana. Sebab, seorang saksi memberikan keterangan berbeda dengan saksi lain tentang kehidupan Mirna di Australia.
Krishna tak mau menyebutkan identitas dua saksi yang memberikan keterangan berbeda itu. Selain pegawai kafe, polisi sudah memeriksa Jessica Kumala Wongso dan Hani. Keduanya teman Mirna yang menyaksikan kematian perempuan 27 tahun itu setelah menyeruput kopi beracun.
Menurut Krishna, perbedaan kesaksian itu mengaburkan fakta penyebab kematian Mirna. “Ada fakta yang janggal,” kata Krishna. Karena itu, keterangan teman-teman Mirna di Australia sangat dibutuhkan untuk menguak kejanggalan tersebut. “Ini bagian dari analisis kami.”
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukitno, mengatakan kliennya memang berteman dengan Mirna sejak kuliah di Australia. “Mereka saling kenal dan hubungannya baik,” ujar Yudi, yang juga sepupu Jessica. Mereka berdua kuliah di Billy Blue College, Sydney, dan lulus pada 2008. “Jessica jurusan desain grafis, beda dengan Mirna.”
Yudi yakin kliennya bukan orang yang membunuh Mirna. Sebab, berdasarkan rekaman dari closed-circuit television di kafe Olivier, Jessica tak menunjukkan kelakuan aneh. “Dia memang memesan dan membayar minuman, tapi pelayan yang memilih tempat duduk,” tuturnya. Begitu juga soal Jessica yang membuang celananya setelah Mirna meninggal.
Ia mengatakan celana yang dipakai Jessica ketika bertemu Mirna dan Hani itu dibuang atas inisiatif pembantunya karena robek. “Saya tidak tahu kenapa sekarang dicari,” ucap Yudi.
Polisi sempat menggeledah rumah Jessica di daerah Sunter, Selasa pekan lalu. Namun polisi tak menemukan celana itu. “Kami cari ke tempat sampah sampai ke tempat pembuangan sampah terakhir, tapi tidak ketemu sampai sekarang,” ujar Krishna. “Saya tanya ke saksi itu, kenapa mesti dibuang? Alasan dia karena celananya robek.”
Jessica melemparkan senyum begitu selesai diperiksa polisi kemarin. Menurut dia, pemeriksaan kali ini lebih detail ketimbang sebelum-sebelumnya. “Hanya menyempurnakan berita acara pemeriksaan.”
AFRILIA SURYANIS | INGE KLARA SAFITRI | YOHANES PASKALIS