TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Dua begal yang hendak beraksi di Jalan Raya Pondok Aren, persis di depan Kantor Kelurahan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, babak belur dikeroyok korbannya, Jumat dinihari, 29 Januari 2016.
Kejadian bermula ketika korban bernama Imam Sapendi bersama enam orang temannya hendak pulang setelah menyantap mi instan di warung kopi di depan gerbang perumahan Palem Bintaro. Imam dan seorang temannya, Piyu, berboncengan dengan sepeda motor Honda Scoopy B 6830 VDC.
Saat melintas di Jalan Raya Pondok Aren, Imam dan Piyu tertinggal di belakang empat temannya yang lain. "Karena tertinggal dari rombongan, kedua korban ini terlihat hanya berdua, tidak beramai-ramai," kata Kepala Sub-Bagian Humas Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Mansuri.
Melihat korbannya hanya berdua, ujar Manshuri, pelaku langsung memepet mereka menggunakan sepeda motor Yamaha Mio B 6617 WAY. Lalu, pelaku menendang motor yang dikendarai Imam. "Yang kehilangan keseimbangan adalah motor pelaku, Imam dan temannya hanya menikung ke kiri akibat tendangan pelaku," kata Mansuri.
Melihat calon korban masih bisa mengendarai motor incarannya, seorang pelaku yang dibonceng langsung mengeluarkan samurai dan menodongkannya ke Piyu. "Bukannya takut, samurainya malah direbut sama korban yang dibonceng. Dia lalu teriak 'begal' berulang-ulang," ujar Mansuri.
Teriakan Piyu mengundang perhatian empat temannya. Mereka lalu berputar arah untuk menolong. Sembari melihat temannya berdatangan, motor pelaku oleh Piyu dan Imam langsung ditendang balik hingga keduanya terjatuh.
Pelaku langsung dikeroyok oleh teman- teman Imam dan Piyu, hingga polisi datang melerai dan mengamankan pelaku. Namun, melihat pelaku babak belur, keduanya dibawa ke Rumah Sakit Polisi Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kini pelaku dan barang bukti berupa samurai dan sepeda motornya diamankan di Polsek Pondok Aren untuk penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan korban atas nama Imam dan Piyu serta empat temannya sudah dimintai keterangan," kata Mansuri.
MUHAMMAD KURNIANTO