TEMPO.CO, Jakarta - Edhi Darmawan Salihin, ayah dari korban pembunuhan dengan racun sianida Wayan Mirna Salihin, membantah kematian anaknya terkait dengan bisnis yang dia kelola.
"Wah kejauhan, tidak ada kaitannya. Saya kerja apa tidak ada kaitan dengan Jessica dan Mirna," kata Edhi di Markas Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Februari 2016.
Edhie mengakui bahwa dia memang memberikan kesempatan kepada Mirna untuk mengelola salah satu perusahaannya sejak masih berada di Australia. "Dari dulu juga sudah, tapi baru diajarin kerjanya pas pulang dari Australia dan nikah," ujarnya.
Mirna tewas setelah minum es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, pada Rabu, 6 Januari 2016. Ia tewas lantaran racun sianida yang terkandung di dalam kopi tersebut. Kala itu, Mirna sedang bertemu dengan rekannya, Jessica Kumala Wongso dan Hani.
Jessica ditetapkan polisi sebagai tersangka pembunuh Mirna pada 29 Januari lalu. Ia yang datang paling awal di kafe Olivier diduga mencampur minuman Jessica dengan racun. Jessica dan Mirna diketahui merupakan teman satu universitas di Billy Blue College, Australia.
AHMAD FAIZ