TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara soal curahan hati kekecewaan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi di media sosial Facebook karena dituduh main mata dengan Yusril Ihza Mahendra.
Ahok menilai, Rustam hanya salah paham. Padahal, menurut Ahok, semua peserta rapat tertawa terbahak-bahak mendengar guyonan Ahok soal Yusril dan Rustam itu.
Ahok lantas membeberkan kinerja Rustam yang dinilai kurang bagus. "Saya sudah panggil dia (Rustam) berkali-kali. Makanya dia pakai perasaan atau enggak. Pertama saya panggil dia waktu kasus KBN (Kawasan Berikat Nasional) tenggelam," kata Ahok di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Jakarta, Senin, 25 April 2016.
Baca: Disebut Sekutu Yusril oleh Ahok, Ini Curhat Wali Kota
Ahok menerangkan, waktu itu dia yakin genangan air di KBN Cakung dan Cilincing bukan dari air laut yang pasang. Namun saat itu Rustam berkeras bahwa genangan air muncul karena air laut pasang. "Saya panggil dia, saya bilang, ‘hei kamu jangan terlalu banyak main-main politik, loh’."
Rustam, menurut Ahok, juga pernah membela lurah-lurah di Jakarta Utara, salah satunyaWarakas, yang daerahnya jorok. Di kantor kelurahan lainnya, ditemukan sampah dan kali yang jorok. "Saya bilang, ‘(Rustam) tolong lurahnya diingetin. Jangan dibela-bela. Jangan bikin kubu-kubu yang enggak senang mau dikeluarin.’ Saya ingetin terus," ujarnya.
Baca: Sebut Wali Kota Bersekutu dengan Yusril, Begini Kata Ahok
Masih ada persoalan lain, yakni penertiban kawasan Kalijodo. Menjelang eksekusi, Ahok meminta Rustam mengeluarkan surat peringatan I. Namun Rustam malah mengeluarkan surat sosialisasi. "Mana ada surat sosialisasi di pemerintah?" kata Ahok.
Ahok tak senang. Sebab, saat penertiban pasar ikan, Rustam mengotot tidak mau melakukan pembongkaran dengan alasan warga setempat memiliki sertifikat. Ahok lantas memanggil lurah dan camat setempat serta petinggi PD Pasar Jaya karena lahan yang ditempati warga merupakan lahan milik perusahaan dagang itu. "Kios PD Pasar Jaya dibuat rumah, ya jelas dong kami beresin. Dia (Rustam) juga enggak mau bergerak," tutur Ahok.
Baca: Sering Beri Perintah Lisan, Yusril: Ahok Tidak Kesatria
Yang terakhir ialah masalah genangan air di Pademangan. Rustam mengatakan banjir terjadi karena air laut pasang, kemudian naik ke daratan. Ternyata, setelah diperiksa, pompa air tidak berfungsi.
Ahok mengatakan soal banjir rob di Jakarta dia tidak bisa dibohongi. "Lah, aku kan lebih mengerti. Kamu tahu enggak kenapa enggak bisa bohongin saya soal rob? Saya tiap pagi kalau lihat dari jendela rumah, langsung lihat (air) laut naik berapa tinggi. Jadi jarak laut sama rumah saya itu paling hanya 60 meter," kata Ahok.
Berawal dari serentetan teguran itu, dalam rapat tentang banjir pekan lalu, Ahok dengan nada bergurau mengatakan Rustam berafiliasi dengan Yusril, yang sudah berkampanye menjadi penantang Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Gurauan itu ditanggapi serius oleh Rustam, yang menjawab guyonan Ahok lewat Facebook.
LARISSA HUDA