TEMPO.CO, Tangerang - Pengacara tiga tersangka pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Enno Parihah, Teddy Wahyudi, menduga jika seorang kliennya memiliki kepribadian ganda. Klien yang dia maksud adalah RA, remaja 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP. “Ada sesuatu yang ganjil dalam diri RA, seperti berkepribadian ganda," kata Teddy saat ditemui di lokasi pembunuhan, Selasa, 16 Mei 2016.
Menurut Teddy, keganjilan dalam diri RA terlihat sejak pertama kali dia bertemu dan ikut mendampingi para tersangka. "Cara dia bicara seperti orang dewasa, bukan seusia dia. Sikapnya tenang, runut, dan tanpa beban," kata Teddy.
Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu
Pembunuhan Karyawati, Tersangka Pernah Belajar di Pesantren
Prioritaskan Aturan Hukuman Berat Bagi Begundal Pemerkosa
Ucapan RA, kata Teddy, detail dan konsisten. "Dari awal sampai akhir, bicara tidak berubah-ubah," katanya. Bahkan, tidak ada kesan penyesalan dari remaja itu. "Makanya kami meminta psikiater mendampingi RA," kata Teddy.
Sikap berbeda ditunjukkan dua tersangka, Imam Hapriadi, 20 tahun, dan Rakhmat Arifin, 24 tahun. "Mereka terlihat stres, menyesal, dan shock telah melakukan perbuatan yang tergolong sadis," kata Teddy.
Enno adalah karyawan pabrik plastik di Kosambi, Kabupaten Tangerang. Dia diperkosa dan dibunuh oleh tiga tersangka pada 12 Mei lalu. Kejahatan itu terjadi di kamar mes korban.
Kepada polisi RA mengaku kesal karena Enno menolak diajak berhubungan intim. Dia meninggalkan mes dan merokok di pinggir jalan. Saat itulah muncul Rakhmat Arifin, dari dalam mes pria. Kemudian datang Imam Hapriadi.
Mereka kemudian masuk ke kamar korban yang saat itu sedang berbaring di tempat tidur. Imam langsung membekap wajah Enno dengan bantal, dan Rakhmat Arifin memegangi kaki. Arifin meminta RA mengambil pisau. Tak ditemukan pisau, ia keluar dan di depan rumah penduduk tak jauh dari mes melihat cangkul.
Cangkul itu ia ambil dan dibawa ke kamar. Saat RA ke luar kamar, Arifin memperkosa korban. Tidak berapa lama RA datang lagi membawa cangkul. Benda inilah yang digunakan untuk membunuh Enno.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dihantam Cangkul: Inilah Pemicunya
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu