TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyita sejumlah barang bukti saat bentrokan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bentrokan ini terjadi antara massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jakarta (AMJ) dan kepolisian.
"Barang bukti kami sita dari lokasi terjadinya chaos (kericuhan)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono melalui pesan pendeknya, Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2016.
kerusuhan ini terjadi pukul 15.10 WIB. Kerusuhan ini disebabkan adanya lemparan batu dan telur ke arah polisi. Meski berhasil di dorong mundur, massa bertahan di utara gedung KPK.
Massa menuntut sejumlah hal dalam aksinya. Massa menuntut agar KPK mengusut tuntas dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, tolak reklamasi, dan tolak penggusuran, serta tolak PKI.
Polisi kemudian menyita sejumlah barang bukti. Di tempat kerusuhan polisi kemudian menyita empat anak panah, satu tiang bendera yang terbuat dari besi, dan satu peluru gas air mata.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini. "Kami tengah melakukan penyelidikan terhadap provokator dan mencari alat bukti lain berupa rekaman video," ujar Awi
MAWARDAH NUR HANIFIYANI