TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya, melalui Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse dan Kriminal, membentuk tim khusus untuk mengejar Anwar alias Rijal, narapidana pemerkosaan dan pembunuhan yang kabur dari Rutan Salemba, 7 Juli 2016. Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto membenarkan kabar tersebut. "Iya, ada dua tim khusus yang dibentuk untuk mengejar yang bersangkutan," ujar Budi, Selasa, 12 Juli 2016.
Budi menjelaskan, masing-masing tim beranggotakan tujuh orang sehingga personel berjumlah 14 orang. Disinggung soal lokasi pencarian Anwar, Budi mengaku telah mencarinya hingga ke Jasinga. Namun ia enggan membeberkan lebih detail.
Budi mengimbau masyarakat berpartisipasi mengejar Anwar. "Kepada masyarakat, bagi yang menemukan sesuai dengan ciri-ciri seperti yang kita sebar, bisa menghubungi kantor polisi terdekat," ucapnya.
Anwar alias Rijal adalah narapidana pemerkosa dan pembunuh Adinda Anggia Putri, 12 tahun, siswi Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarak, Jatiluhur, Jakarta Pusat. Perbuatan keji dan sadis itu terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani Petak 17 Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Bogor.
Anwar telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu. Majelis hakim, yang dipimpin Binsar Gultom, menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Anwar. Putusan hakim itu sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum.
Anwar kabur dari Rutan Salemba setelah menyamar sebagai perempuan dengan menggunakan gamis, hijab, dan lipstik. Dari rekaman kamera pengawas, Anwar diketahui keluar bersama istrinya dengan menggendong anaknya yang berusia 2 tahun sekitar pukul 15.00 WIB.
Petugas jaga rutan baru mengetahui Anwar kabur saat mereka mengecek jumlah napi saat malam hari. Hingga saat ini, polisi masih terus mengejar Anwar. Istri Anwar pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
INGE KLARA SAFITRI