TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Metro Tangerang telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Kota Tangerang untuk mengalihkan akses keluar-masuk penumpang di Stasiun Kereta Api Kota Tangerang. Langkah ini diambil untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di depan Masjid Agung Kota Tangerang.
Jika sebelumnya penumpang kereta keluar dan masuk dari pintu barat yang berada di seberang Masjid Agung, kini tempat itu hanya digunakan sebagai pintu masuk. Sedangkan untuk akses keluar digunakan pintu sebelah timur yang berada di depan kantor stasiun.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Hasbullah mengatakan telah menutup akses keluar di pintu barat dengan menempatkan barier beton serta membuat pagar permanen. "Akses keluar yang masih berada di pintu barat di tutup hanya difungsikan untuk akses masuk, KAI memfungsikan pintu timur sebagai pintu keluar," kata Hasbullah, Kamis 21 Juli 2016
Hasbullah mengatakan perubahan di stasiun ini dilakukan karena berbagai pertimbangan seperti, banyaknya pedagan kaki lima di seputaran di gate barat. Akibatnya kemacetan tidak bisa dihindari karena volume jalan berkurang. Masalah itu semakin kompleks dengan banyaknya angkutan umum yang menunggu penumpang di depan pintu tersebut.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan selama ini akses pintu barat menyebabkan kesemerawutan di Jalan Kisamuan dan Pasar Anyar itu. "Dengan perubahan ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di depan Masjid Agung sehingga menambah kenyamanan masyarakat terutama yang mau ke Pasar Lama," kata Arief.
Agar tidak terjadi penumpukan penumpang yang mau masuk stasiun, Arief meminta PT. KAI menambah akses pintu masuk di depan Masjid Agung.
Menurut Arief, pengalihan akses pintu keluar masuk tersebut merupakan usaha jangka pendek untuk mengurai kemacetan di sekitar Masjid Agung. "Jangka panjangnya, kami menawarkan kepada PT. KAI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk memperpanjang jalur kereta api sampai ke wilayah Kabupaten Tangerang."
Caranya, kata Arief, menambah jalur kereta menjadi dua, satu ke Palem Semi yang kedua ke Cadas. Sehingga nanti bisa menyambungkan jalur kereta Rawa Buntu. "Karena kebanyakan penumpangnya berasal dari Jatiuwung dan Cibodas," katanya.
JONIANSYAH HARDJONO