TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerak Indonesia Emi Sulyuwati mengumpulkan ratusan warga perwakilan kelurahan di seluruh Jakarta untuk deklarasi mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju sebagai calon gubernur. "Perwakilan dari 267 kelurahan di Jakarta kami datangkan untuk deklarasi bersama," kata Emi di sela deklarasi di Gedung Joang 45, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Emi mengklaim semua perwakilan kelurahan telah sepakat menyokong Risma agar mendapat rekomendasi dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Emi mengaku bakal mengagendakan acara ramai-ramai datang ke Surabaya menjemput Risma.
Menurut Emi, warga menginginkan Risma memimpin Jakarta karena dianggap telah berhasil mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih baik. Dia menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang gagal meneruskan program gubernur terdahulu, Joko Widodo.
Emi menilai Ahok sangat arogan dan tidak mementingkan warga miskin. Sedangkan Risma dianggap sosok yang mampu mengayomi warga Jakarta secara keseluruhan. "Tentunya Bu Risma jug pasti melihat ini dan bersedia datang ke Jakarta," ucapnya.
Emi mengimbuhkan, peluang Risma diusung PDIP masih terbuka meski Ahok mengklaim telah mendapat restu dari Megawati untuk berpasangan dengan kader PDIP, Djarot Saiful Hidayat. Namun, secara formal dukungan PDIP untuk Ahok belum diberikan. Menurut Emi, beberapa waktu lalu Risma juga intensif menjalin komunikasi dengan PDIP terkait dengan pencalonan ini.
Emi yakin PDIP akan mengutamakan kadernya sendiri daripada mendukung Ahok. Karena itu Gerak Indonesia akan mendorong PDIP agar memberi rekomendasi. "Kita langsung aja akan ketemu Bu Mega," tuturnya.
Sejauh ini, menurut dia, PDIP masih menimbang-nimbang nama calon yang layak diusung. Dia akan terus mendukung Risma untuk direkomendasikan. Namun, jika nanti Risma tak lagi diusung Gerak Indonesia bakal mendukung siapa pun calon yang akan diusung PDIP.
Risma sendiri dalam beberapa kesempatan menyatakan keengganannya dicalonkan sebagai Gubernur Jakarta. Wali kota perempuan pertama Surabaya itu lebih memilih menyelesaikan tugasnya hingga lima tahun.
"Memang ada yang menarik saya ke sana dan ke sini, tapi jangan khawatir, saya masih bertahan di sini (Surabaya)," kata Risma, disambut tepuk tangan para undangan yang hadir dalam acara pembukaan pameran pendidikan non-formal, Widya Wahana PNFI 2016, di Balai Pemuda Surabaya, Jumat, 19 Agustus 2016.
AVIT HIDAYAT