TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menemui perwakilan pengemudi armada berbasis online itu di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Selasa sore, 4 Oktober 2016. Dalam pertemuan tertutup yang dimediasi polisi selama hampir dua jam itu, belum ada kesepakatan yang dihasilkan.
"Dari Pak Nadiem mengkompulir, menulis berbagai macam persoalan dan menjanjikan dalam waktu dua minggu persoalan ini akan diselesaikan dalam waktu cepat," kata Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana, yang menjadi mediator dalam pertemuan itu.
Pertemuan tersebut, kata Suntana, lebih banyak berfokus pada penyampaian aspirasi dari para pengemudi kepada manajemen Go-Jek langsung. Beberapa kesepakatan yang diambil pun masih bersifat sementara. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari demonstrasi dan sweeping para pengemudi Go-Jek di kantor perusahaan itu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Nadiem Makarim mengatakan pertemuan itu adalah langkah bagi perbaikan dalam tubuh perusahaan aplikasi transportasi tersebut. Ia menjanjikan pertemuan selanjutnya akan lebih membuahkan hasil.
"Di Go-Jek itu kebijakan selalu senantiasa berkembang. Jadi, dalam dua minggu ke depan, saya mungkin akan menganalisis, mengkaji lagi kebijakan-kebijakan ini. Saat itu saya akan berkumpul lagi dengan para driver untuk bisa menjelaskan alasan dari kebijakan tersebut," ujar Nadiem.
Baca Juga:
Ia pun menyebutkan, dengan adanya komunikasi yang lebih intens, kemampuan perusahaan juga akan lebih baik. "Kuncinya, dari sekarang, kami akan selalu diskusi damai dan tak akan melakukan demo lagi," tutur Nadiem.
Salah satu pengemudi yang hadir, Empe, 27 tahun, mengaku belum puas dengan hasil pertemuan itu. "Saya belum puas karena hasilnya masih menggantung," tutur pengemudi asal Jakarta Utara itu.
Empe mengaku datang untuk memprotes kebijakan Go-Jek terkait dengan performa pengemudi. Dalam peraturan baru, kata dia, hitungannya tidak jelas. "Bisa kami narik, kenaikan performa hanya 2-3 persen. Tapi, kalau kami nolak order atau cancel order, bisa turun drastis, 12-15 persen," ucapnya.
Nadiem pun mengatakan, dari pertemuan itu, tak ada keputusan spesifik mengenai performa ataupun hal-hal lain tentang tuntutan dari driver. "Tapi itu adalah ongoing dialogue," katanya.
EGI ADYATAMA
Baca juga:
Hacker Videotron Porno Ditangkap
Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya
Elektabilitas Agus Yudhoyono Melejit, Gara-gara Ganteng?