TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan membolehkan para demonstran untuk beristirahat di gedung MPR setelah demo hari ini berakhir.
Menurut Zulkifli, para pendemo adalah bagian dari rakyat yang harus dilindungi. “Kenapa kami mesti persulit misalnya kalau untuk beristirahat duduk di MPR,” katanya di Media Center DPR, Rabu, 3 November 2016.
Zulkifli menilai pihaknya membolehkan para pendemo beristirahat di gedung MPR dengan beberapa pertimbangan, di antaranya jumlah massanya sangat banyak, kesulitan untuk kembali ke daerah masing-masing, dan betul-betul dalam situasi yang sulit mendapatkan akses transportasi untuk kembali. Ia pun meminta kepada Sekretariat Jenderal MPR untuk bersikap terbuka kepada para pengunjuk rasa.
Di samping itu, Zulkifli berpesan kepada para demonstran untuk tetap menjaga ketertiban. Poin yang paling penting adalah pesan para demonstran bisa disampaikan dengan jelas. Ia pun mengajak para demonstran untuk mempercayai aparat penegak hukum dalam upaya memproses dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ribuan pengunjuk rasa akan melakukan demontrasi hari ini untuk mendesak pemerintah memenjarakan Ahok atas dugaan penistaan agama yang dilakukan. Sebagian dari mereka kini tengah berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta. Mereka tak hanya datang dari Jakarta, tapi banyak pula yang datang dari luar Jakarta.
Sedangkan untuk aparat keamanan, Zulkifli berpesan agar mereka tetap bekerja profesional. Mereka diimbau untuk tetap persuasif, sabar, dan tidak terpancing emosi. Ia pun menduga akan ada penyusup yang memanfaatkan situasi untuk berbuat kerusuhan. Ia meminta kepolisian untuk berhati-hati. “Saya kira polisi, tentara kita sudah paham soal ini.”
Zulkifli menambahkan, ia akan tetap berada di gedung MPR saat demo berlangsung hari ini. Pihaknya menerima apabila demonstran juga akan menyampaikan aspirasi kepada MPR.
DANANG FIRMANTO