TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tambora Ajun Komisaris Antonius membantah, Iwan, 43 tahun, korban pengeroyokan tiga pemuda di Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, tengah mabuk.
Menurut Antonius, Iwan, dikeroyok karena sempat adu mulut dengan Nena Zaenab, 58 tahun, ibu dari salah satu pelaku pengeroyokan. “Tidak, korban tidak mabuk,” kata Antonius saat dikonfirmasi, Selasa, 14 Maret 2017.
Baca: Teriak 'Hidup Ahok' dan Memaki Nenek Zaenab, Pemabuk Dikeroyok
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor Tambora Komisaris M. Syafii menuturkan, peristiwa itu berawal saat Iwan yang tengah mabuk seusai minum beralkohol bersama dua orang temannya berjalan pulang sambil berteriak-teriak “Hidup Ahok". Teriakan Iwan ternyata membuat salah satu tetangganya, Nena Zaenab kaget.
Iwan lalu memaki Zaenab. Anak Zaenab, Idam Topan (30), tidak terima ibunya dimaki dan sempat berdebat dengan Iwan. Ia pun kemudian memukuli Iwan bersama dua temannya Ruby Pegi Prima alias Pendi (26) dan Angga (23).
Baca juga: Satu Pengeroyok Relawan Ahok-Djarot Ditahan
Warga sekitar yang melihat kejadian itu sempat melerai. Namun, mereka yang masih kesal kembali mencari Iwan dan mengeroyoknya sekali lagi di lokasi berbeda. Pengurus Rukun Tetangga setempat yang melihat kejadian tersebut melaporkan insiden ini ke Polsek Tambora.
Iwan yang mendapatkan luka sobek di bagian kepala dan memar di beberapa bagian tubuhnya langsung dibawa ke RS Tarakan.
INGE KLARA SAFITRI