TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarno mengatakan masyarakat menyambut antusias layanan transportasi commuter line Jabodetabek rute Rangkasbitung-Tanah Abang, Jakarta, yang dioperasikan sejak awal April 2017. "Apalagi penduduk yang bekerja di Jakarta," ucapnya saat ditemui di Stasiun Rangkasbitung, Selasa, 4 April 2017.
Setiap hari, sekitar 7.000 penduduk Rangkasbitung menggunakan transportasi itu. Pihaknya mensosialisasi kartu terusan untuk penumpang, agar penumpang tidak mengantre di loket pembelian tiket. "Datang ke stasiun tinggal tap saja, tidak usah mengantre lagi.”
Baca:
Commuter Line Tanah Abang- Rangkasbitung Pangkas ...
Keluhan Penumpang Soal KRL Tujuan Rangkasbitung
Stasiun Rangkasbitung juga mempromosikan kartu multitrip bergambar Rangkasbitung. Menurut Endarno, kartu multitrip bergambar Rangkasbitung ini diminati masyarakat. “Kartu ini istimewa karena daerah lain yang dilintasi commuter line tidak mengeluarkan kartu.”
PT KAI Commuter Jabodetabek memperpanjang perjalanan kereta rute Tanah Abang-Stasiun Maja dengan menambah dua stasiun. Semula, kereta itu hanya berhenti di Stasiun Maja. Namun, mulai April ini, kereta rel listrik berhenti hingga Stasiun Rangkasbitung.
Baca juga:
Jadi Buronan, Polisi Sebar Foto Tersangka Pencabul Anak Depok
Pengacara Laporkan Penangkapan Al Khaththath ke Komnas HAM
Perpanjangan perjalanan itu akan menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini menggunakan kereta api lokal. Dengan adanya pemberlakuan perjalanan baru hingga Tangerang itu, perjalanan kereta api lokal akan dihentikan.
"Commuter line ini lumayan membantu saya cepat tiba di kantor," kata seorang penumpang, Kusaini, 49 tahun, Senin, 3 April 2017. Menurut warga Tangerang yang bekerja di Rangkasbitung ini, waktu berhenti commuter line di stasiun tidak memakan waktu. Jadi waktu tempuhnya lebih cepat dibanding kereta lokal. Kereta lokal berhenti di beberapa stasiun cukup lama.
MUHAMMAD KURNIANTO