TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggagas pembangunan kanal untuk memecah banjir di wilayah setempat. Kanal dianggap menjadi solusi paling konkret meminimalkan banjir seperti di DKI Jakarta.
"Saluran yang ada di titik banjir bisa dialirkan ke kanal tersebut," ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhianto, Senin, 15 Mei 2017.
Tri mengatakan Kali Bekasi menjadi solusi untuk membuang air dari titik banjir melalui kanal yang dibuat. Namun yang menjadi catatan, tanggul di kali alam tersebut harus diperkuat, khususnya di wilayah hilir, seperti di Babelan dan Teluk Pucung. "Antisipasi jika debit ada tambahan dari Bogor," ujarnya.
Baca: Begini Amuk Banjir Bekasi yang Sempat Rendam 24 Kelurahan
Ia menuturkan, meski ada gagasan pembangunan kanal, pihaknya tidak mengabaikan pembangunan kolam retensi. Menurut dia, kanal menjadi solusi terakhir jika kolam retensi yang dibangun sudah tidak mampu menampung air hujan. "Air akan masuk dulu ke kolam retensi sebelum mengalir ke kanal," ucap Tri.
Sesuai dengan topografi Kota Bekasi, dibutuhkan kanal dari Jatisampurna sampai Kali Bekasi. Namun berbagai pihak harus terlibat dalam perencanaan tersebut karena membutuhkan anggaran yang besar, khususnya pengadaan lahan.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, menuturkan harus ada kajian lebih matang dalam pembangunan kanal untuk pengendalian banjir di Kota Bekasi. "Ini terkait dengan masalah sedimentasi," kata Yayat.
Jakarta, dia mencontohkan, Jakarta adalah kota gagal kanal. Sebab, Belanda dulu lupa bahwa masalah sedimentasi lumpur menjadi penyebab gagalnya kanal di Jakarta. "Ada baiknya hal seperti ini dibahas dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," ujar Yayat.
ADI WARSONO