TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mulai mengoperasikan satu unit mesin penyimpanan bawang merah dan cabai dengan alat controlled atmosphere storage (CAS). Pengoperasian mesin yang merupakan buatan PT Pura Argo Mandiri tersebut pertama kali dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati.
“Nantinya mesin ini akan mengatasi masalah pasokan bawang dan cabai merah dan sekaligus menjaga stabilitas harga, sehingga selama bulan puasa hingga lebaran pasokan tetap stabil,” ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa, 6 Juni 2017.
Satu unit mesin CAS tersebut mampu menampung sebanyak 20 ton bawang dan cabai merah selama enam bulan. Dengan adanya mesin penyimpan tersebut, Arief berharap hasil panen dari petani dapat disimpan dan kembali dikeluarkan walaupun musim panen sudah berhenti. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu sulit mengontrol pasokan barang.
Baca: Djarot Sebut Naiknya Harga Pangan Karena Sering Didikte Mafia
Arief berujar pengadaan mesin penyimpan itu akan terus diupayakan. PD Pasar Jaya, kata dia, akan memiliki tiga unit mesin CAS. Namun sebagai tahap awal uji coba maka pengoperasian akan dilakukan dengan satu unit mesin saja dalam waktu satu bulan untuk menghadapi Lebaran mendatang.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku bangga dengan adanya mesin penyimpang tersebut. Pasalnya, mesin CAS dibuat oleh putra bangsa yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Terlebih, peluncuran mesin tersebut bertepatan dengan hari lahir Soekarno, bapak proklamator Indonesia.
Djarot berharap dengan beroperasinya mesin CAS, bangsa Indonesia bisa menanamkan kedaulatan di bidang ekonomi sebagaimana yang dicita-citakan Soekarno. "Jika negara kita berdaulat di bidang ekonomi, salah satunya kedaulatan pangan, maka kita tidak bisa didikte dari pihak luar. Harga bahan pokok yang kontrol kita sendiri," ujar Djarot.
LARISSA HUDA