TEMPO.CO, Depok - Seorang pemuda, yang mengaku anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) babak belur dikeroyok massa karena diduga mencabuli bocah perempuan berusia 12 tahun. Perbuatan pemuda bernama Yulianto, 27 tahun, diketahui setelah korban buka mulut. "Yulianto mengancam mau membunuh anak saya kalau mengadu," kata RF, orang tua korban, di Kepolisian Resor Depok, Kamis, 6 Juli 2017.
Menurut RF, pada Sabtu malam lalu, Yulianto yang sedang mabuk datang ke rumah bersama tiga temannya. "Tiba-tiba datang mencari anak saya,” katanya. Namun RF menolak mempertemukan putrinya dengan pria itu lantaran curiga.
Penolakan itu membuat Yulianto berang. Yulianto terus mendesak RF untuk memanggil korban. Sambil marah-marah Yulianto mengaku sebagai anggota Kopassus dan menyerang RF. "Saya mau dipukul. Tapi saya lawan sampai tangan saya luka," ucapnya.
Akhirnya Yulianto bersama ketiga temannya pergi. Karena penasaran, RF memanggil korban untuk meminta penjelasan. Saat itulah, korban mengaku pernah beberapa kali dicabuli Yulianto. Korban mengenal pemuda itu sebulan lalu saat menambal ban sepeda. "Ternyata dia bekerja di bengkel sepeda," ujarnya. Korban mengatakan ada seorang temannya yang juga dicabuli Yulianto.
RF sangat berang mendengar pengakuan anaknya. Kemudian RF memberitahu para tetangga dan mendatangi tempat tinggal Yulianto. Pemuda itu dihajar habis-habisan sebelum diserahkan ke polisi.
Juru Bicara Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Rahmaningtyas mengatakan dugaan pencabulan itu sudah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Yulianto juga sudah ditahan untuk diperiksa lebih lanjut. "Kami masih mendalami, apakah ada korban lain atau tidak. Korban juga nanti akan divisum," ucapnya.
IMAM HAMDI