TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo mengatakan pihaknya akan memeriksa kejiwaan Sentot Setiadi, pembawa kabur bus Transjakarta ke Pekalongan, Jawa Tengah. Pemeriksaan tersebut setelah Sentot mengaku tak sadar dan sempat mendengar bisikan asing saat melakukan perbuatannya.
"Ya, nanti diperiksa dulu (kejiwaannya)," ujar Andry saat dikonfirmasi, Jumat, 28 Juli 2017.
Baca: Begini Modus Pencuri TransJakarta Mengelabuhi Security Garasi
Saat ini, Sentot masih menjalani pemeriksaan di Polsek Ciracas. "Masih diperiksa, kemarin kami kan hati-hati (memeriksanya) karena yang bersangkutan mengaku tidak sadar. Kalau berbicara kejahatan kan harus memiliki (niat), apakah nanti percobaan atau apa," kata Andry.
Sentot ditangkap setelah membeli bensin di SPBU Bendansari. Sebab, ia kabur dan tak membayar uang bensin sebesar Rp 300 ribu. Ia kemudian dikejar dan ditangkap polisi jalur Pantura, Pekalongan, setelah sempat menyenggol truk kontainer.
Baca: Kronologi Penangkapan Pencuri Bus Transjakarta di Pekalongan
Sentot adalah sopir cadangan di Mayasari Bakti. Ia baru lima bulan bekerja di perusahaan yang menjadi salah satu operator layanan bus Transjakarta itu. Awalnya ia memang menjadi sopir utama, tapi karena kerap melanggar dan tidak disiplin, ia diskors dan menjadi sopir cadangan sejak April 2017.
INGE KLARA SAFITRI