John Kei menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin (20/2). FOTO ANTARA/Dokumentasi Keluarga
TEMPO.CO, Jakarta - Tim dokter Rumah Sakit Polri ternyata tidak melakukan operasi pengangkatan peluru dari kaki John Refra Kei yang ditembak. "Karena memang tidak ada peluru yang diangkat" kata Komisaris Besar Agus Prayitno, Kepala Rumah Sakit Polri di Jakarta, Rabu 29 Februari 2012. " Pelurunya sudah keluar sendiri, ini luka tembus"
Meski begitu, menurut dokter Agus, tidak ada infeksi pada luka di kaki John Kei. Kondisi John Kei sendiri secara keseluruhan stabil meski gula darahnya sempat meninggi. "Lukanya bagus, tidak kasar" kata Agus lagi."Kondisinya juga stabil"
Pen di kaki John baru bisa dicopot enam minggu lagi. Sabtu esok, jahitan di kaki John bakal dicabut. Jika kondisinya membaik, dia akan dilatih berjalan memakai penyangga.
Tim dokter, kata Agus lagi, akan merapatkan soal pengembalian John ke penyidik. "Hari Senin kami rapat lagi, sudah bisa rawat jalan atau belum. Kalau sudah, baru kami kembalikan ke penyidik," kata Agus menjelaskan.
Seperti diberitakan sebelumnya, John ditangkap pihak kepolisian pada 17 Februari lalu di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur. Pria asal Kepulauan Kei, Maluku Tenggara itu mendapat luka tembak di betis kiri sehingga harus dilarikan ke RS Polri.
John Kei ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung. Ayung ditemukan tergeletak berlumuran darah di atas sofa di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat, pada 26 Januari lalu. Sesaat sebelum dibunuh, John dan Ayung bercakap-cakap di kamar itu. Kemudian datang belasan anak buah John dan setelah itu Ayung ditemukan mati terbunuh.