Siswanya Tenggelam, Global Sevilla Akui Pengawasan Lemah
Editor
Untung Widyanto koran
Sabtu, 19 September 2015 17:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Murid kelas tiga sekolah dasar Global Sevilla School, Gabriella Sheryl Howard, meninggal setelah tenggelam di kolam renang sekolahnya, Kamis, 17 September 2015.
Direktur Global Sevilla School Robertus Budi Setiono mengakui lemahnya pengawasan sekolah terhadap kegiatan berenang. "Harusnya ada dua pengawas, tapi saat itu hanya ada satu guru," kata dia, dalam konferensi pers Global Sevilla School, di Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu, 19 September 2015.
Kamis lalu, memang dijadwalkan pengambilan nilai bagi siswa kelas tiga. Dari 21 siswa yang sekelas dengan Gabriella, hanya ada 16 siswa yang ikut kelas berenang. Sisanya, tak bisa berenang karena sakit.
Akhirnya, wali kelas harus menjaga lima siswa di kelas, sedangkan yang lain ikut dengan Ronaldo, guru olahraga mereka, ke kolam renang. "Awalnya satu guru dirasa cukup karena hanya pengambilan nilai satu per satu murid," katanya.
Selain itu, Robertus mengatakan, kejadian tersebut tak terekam kamera pengawas. Memang, belum ada CCTV terpasang di sana. Karena itu, pengadaan CCTV pun masuk dalam evaluasi sekolah ke depannya nanti.
Hingga saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan dari pihak sekolah, siswa, serta orang tua Gabriella. Adanya kelalaian dari kepolisian menjadi dugaan utama kasus ini. Namun, Robertus menyerahkan seluruhnya pada kesimpulan polisi. "Tunggu hasil penyelidikan saja. Nanti juga diumumkan penyebabnya," katanya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA