TEMPO Interaktif, Jakarta -Salah satu korban ledakan petasan di Penjaringan, Jakarta Utara, yang dirawat di Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rawan Asmo sudah cukup stabil namun dalam kondisi kritis.
"Rawan relatif stabil, tapi korban luka bakar itu berbeda. Belum bisa dikatakan keluar dari masa kritis karena biasanya meninggal pelan-pelan," ujar Penganggung Jawab Unit Luka Bakar RSCM yang juga bertindak sebagai dokter spesialis bedah plastik yang menangani korban, Aditya Wardhana, di RSCM, siang ini.
Menurut Aditya, Rawan mengalami luka bakar seluas 55 persen yang menyebabkan muka, tangan, dan kakinya habis terbakar. Namun, Rawan tidak mengalami penyempitan saluran pernafasan. "Dia tidak dipakaikan tube karena tidak menyempit. Hanya diberi infus cairan," kata Aditya.
Saat ini, Rawan masih menjalani perawatan intensif di ruang ULB RSCM. "Belum bisa dikunjungi, tapi bisa lihat lewat kaca," ujar Aditya.
Sebelumnya, Sugiono, korban ledakan petasan yang juga dirawat di ULB RSCM meninggal dunia pada Kamis (12/8) pagi. Sugiono dan Rawan, beserta tiga orang lainnya menjadi korban luka bakar akibat ledakan ribuan petasan di kawasan Pergudangan Bisnis Pluit. RT 01/02 Kamalmuara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (10/8).
NALIA RIFIKA