TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta berencana memasang kamera CCTV di lima titik untuk mengantisipasi tawuran antarwarga di kawasan Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Kamera itu antara lain dipasang di daerah sekitar halte Transjakarta Pasar Rumput dari arah Menteng dan dari arah Pasar Rumput.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja S. Effendi Anas mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mencari titik yang tepat untuk pemasangan kamera itu. "Kami cari yang daya tangkapnya bisa memantau semua lokasi dan aktivitas tawuran," ujar Effendi di Balai Kota, Senin, 4 Juli 2011. Menurutnya, meski tidak bisa menghentikan tawuran, pemasangan CCTV dipercaya dapat mengurangi intensitas tawuran. "Kalau ada CCTV mereka akan takut ketahuan karena akan mudah ditangkap," tambahnya.
Ide itu dibenarkan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Syaefullah. Menurutnya, pemasangan tiga kamera pemantau di Johar Baru terbukti menurunkan tingkat tawuran. Melalui CCTV, aparat keamanan bisa langsung mengetahui siapa saja yang terlibat dalam tawuran. "Selama ini mereka tertangkap, tetapi tidak ada pembuktian sehingga dilepas lagi. Kalau ada kamera pemantau akan mudah diproses karena ada bukti," ujarnya.
Dengan adanya penangkapan itu, diharapkan nantinya ada efek jera untuk kembali melakukan tawuran. Apalagi selama ini masyarakat selalu berdalih tawuran terjadi akibat aksi provokatif dari sekelompok orang. "Kalau ada CCTV akan ketauan siapa aktornya," lanjut Syaefullah.
Dalam tiga hari terakhir, tawuran di Pasar Rumput semakin sering terjadi. Tawuran itu melibatkan kelompok warga Pasar Rumput dan Manggarai, Jakarta Selatan, dengan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat. Aksi tawuran ini, selain merusak fasilitas sosial seperti shelter Transjakarta, juga menyebabkan korban luka-luka di kedua belah pihak.
IRA GUSLINA