TEMPO.CO, Tangerang - Sekitar 100 dari 276 jembatan di wilayah Kabupaten Tangerang saat ini dalam kondisi rusak. Kerusakan jembatan meliputi badan jembatan yang bolong, pagar jembatan rusak, hingga fondasi jembatan yang mulai rapuh.
”Jembatan dalam kondisi rusak ringan, sedang, dan berat,” ujar Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang Roni Muharam kepada Tempo, Ahad, 26 Februari 2012.
Menurut Roni, dari 267 jembatan yang ada di jalan-jalan Kabupaten Tangerang saat ini 167 di antaranya dalam kondisi baik, 89 jembatan rusak ringan, lima jembatan rusak sedang, dan enam jembatan rusak berat. ”Jembatan yang rusak belum bisa semuanya kami perbaiki, tapi minimal jembatan yang rusak berat menjadi skala prioritas untuk diperbaiki,” katanya.
Ia menjelaskan jembatan yang rusak berat harus segera diperbaiki karena sudah tahap mengganggu lalu lintas dan mengancam keselamatan pengguna jalan. Jembatan yang rusak berat, kata dia, meliputi badan jembatan yang bolong, pagar yang rusak, dan fondasi yang tergerus air. Roni memperkirakan perbaikan semua jembatan yang rusak berat membutuhkan total dana Rp 8 miliar. Sementara untuk perawatan jembatan yang rusak sedang dan ringan dibutuhkan dana Rp 8,5 miliar.
Namun pemerintah daerah setempat belum menganggarkan sepenuhnya perbaikan jembatan rusak itu. Hal ini terlihat dari anggaran yang sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2012. Dari Rp 19,5 miliar yang disiapkan, hanya Rp 4,5 miliar yang dianggarkan untuk perbaikan dan pemeliharaan jembatan yang rusak. Sisanya atau Rp 10 miliar untuk pembangunan jembatan baru di Cadas, Sepatan, dan Rp 5 miliar untuk jembatan di Dadap Kosambi. ”Anggaran perbaikan jembatan diprioritaskan untuk jembatan yang rusak parah dulu,” kata Roni.
Kepala Seksi Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang, Irwan Firmansyah, menambahkan penyebab utama kerusakan jembatan dan jalan di Kabupaten Tangerang adalah banyaknya truk tronton yang melintas melebihi muatan. ”Kapasitas jalan hanya maksimal 8 ton, tapi kendaraan yang melintas dengan beban puluhan ton,” katanya.
Iwan mengatakan selain faktor kelebihan tonase, hujan atau cuaca ikut menyumbangkan kerusakan jembatan di Kabupaten Tangerang. ”Sekitar 10-15 persen kerusakan akibat hujan, penyempitan sungai menyebabkan fondasi jembatan tergerus,” katanya.
Selain itu, kata Iwan, jembatan rusak disebabkan oleh faktor usia yang sudah lebih dari 20 tahun pembuatan.
JONIANSYAH