Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Dekat Terlibat dalam Kematian Akseyna  

image-gnews
Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Lebih dari tiga bulan polisi belum mampu mengungkap misteri pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, di Danau Kenanga UI, Depok. Berulang kali polisi memanggil para saksi untuk menggali keterangan guna membongkar pembunuhan ini.

Sumber Tempo mengatakan, polisi mengalami kesulitan selain karena tempat kejadian perkara yang sudah rusak, juga hingga kini ada persepsi berbeda antara pihak universitas, fakultas, dan jurusan tempat Akseyna menimba ilmu, dalam memberikan informasi.

"Universitas sudah membuka untuk membantu. Tapi, pihak fakultas dan jurusan tempat Akseyna seperti masih menutup informasi," kata dia.

Dalam waktu dekat polisi bakal mengungkap kasus kematian Akseyna, dengan sejumlah bukti yang ada. Ia mengatakan ada keterlibatan orang dekat Akseyna, yang menyebabkan mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI, itu tewas.

Setelah ada pertemuan dengan Rektor UI dan dengan kembali mengorek keterangan dari saksi, universitas sudah mulai membuka akses informasi. Kendati, kata dia, masih sulit untuk mencari informasi dari fakultas dan jurusan. Sebab, banyak mahasiswa yang lebih berhati-hati dan menutup diri saat ditanya ihwal Akseyna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, menurut Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Metro Jaya, ada kronologi yang janggal setelah gelar perkara. "Sudah ada diskusi gelar perkara dan sinkronisasi, ditemukan ada kronologi yang janggal dan itu yang didalami," kata Krisna, Minggu, 28 Juni 2015.

Ia menuturkan selama ini para saksi diinterogasi secara terpisah sehingga harus disinkronkan untuk menemukan fakta. Setelah gelar perkara dan sinkronisasi itu, kata dia, polisi menemukan fakta mengenai alur konstruksi kronologi yang seharusnya. "Juga ada kronologi yang janggal," kata Krisna.

Setelah menemukan kronologi janggal, kata Krisna, akan ada pemeriksaan ulang. Menurut Krisna, kejanggalan tersebut bisa disebabkan oleh inkonsistensi alibi dan keterangan saksi. "Tim mendapatkan gambaran untuk ditindaklanjuti dari sini," kata dia. "Sekarang sudah lebih mudah untuk mendapatkan informasi dari UI. Dalam waktu dekat akan diungkap," ucapnya.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

Acara pemecahan rekor MURI sehari tanpa nasi di Depok melibatkan puluhan ribu orang. Belasan siswa pingsan karena lemas


Warga Depok Minta Jangan Ada Lagi Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara

22 Januari 2023

Marka jalan dua arah di Nusantara Raya Depok. TEMPO/Ricky Juliansyah
Warga Depok Minta Jangan Ada Lagi Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara

Pelaku usaha dan warga di sekitar Jalan Raya Nusantara, Kota Depok, berharap pemerintah kota tidak lagi memberlakukan kebijakan Sistem Satu Arah


Rancangan Perda Kota Religius Depok Ditolak Kemendagri, Wakil Wali Kota Ingin Tahu Alasannya

2 Oktober 2022

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. FOTO/Instagram/imambhartono
Rancangan Perda Kota Religius Depok Ditolak Kemendagri, Wakil Wali Kota Ingin Tahu Alasannya

Kemendagri tidak mengabulkan Rancangan Perda Kota Religius Depok dan wakil wali kota ingin tahu alasannya.


Misteri Kematian Akseyna, Surat Telat Tiba 1 Bulan, dan Kompolnas Minta Maaf

7 Agustus 2022

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Misteri Kematian Akseyna, Surat Telat Tiba 1 Bulan, dan Kompolnas Minta Maaf

Poengky Indarti mengungkapkan meminta maaf atas surat yang nyasar berkaitan dengan meninggalnya Akseyna.


Tujuh Tahun Kematian Akseyna, Keluarga Protes karena Polisi Ulang Hipotesa Awal

6 Agustus 2022

Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Tujuh Tahun Kematian Akseyna, Keluarga Protes karena Polisi Ulang Hipotesa Awal

Akseyna Ahad Dori mahasiswa jurusan Biologi FMIPA Universitas Indonesia ditemukan meninggal pada tanggal 26 Maret 2015, di Danau Kenanga, UI.


7 Tahun Misteri Kematian Akseyna Ahad Dori, Simak Deretan Fakta-faktanya

26 Maret 2022

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
7 Tahun Misteri Kematian Akseyna Ahad Dori, Simak Deretan Fakta-faktanya

Kematian Akseyna Ahad Dori masih diselimuti misteri. Sudah tujuh tahun berlalu polisi masih belum menemukan siapa pembunuh mahasiswa UI tersebut


Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida. Instagram
Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.


Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


Akun Twitter Pemkot Depok Sempat Retweet Pesan Buru Pembunuh Laskar FPI

9 Januari 2022

Ilustrasi Twitter. qz.com
Akun Twitter Pemkot Depok Sempat Retweet Pesan Buru Pembunuh Laskar FPI

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok menjelaskan akun Twitter Pemkot Depok itu dijalankan oleh satu admin. Mengaku dihack.


Dinkes Depok Soal Terbuncit Vaksinasi Covid-19: Distribusi Terbatas

21 Juli 2021

Tenaga kesehatan menyuntikkan Vaksin Covid-19 kepada warga di Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis, 17 Juni 2021. Vaksinasi Covid-19 di Sentra Vaksin Indonesia Bangkit RS Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, diperluas tak hanya untuk warga ber-KTP/domisili Depok, tetapi juga semua WNI dengan sasaran lansia dan pralansia (minimal 50 tahun), pendamping lansia dan pralansia, dan petugas pelayan publik. Hal tersebut dilakukan dalam upaya mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Dinkes Depok Soal Terbuncit Vaksinasi Covid-19: Distribusi Terbatas

Pemerintah Kota Depok mengakui pihaknya memiliki kendala dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19 yang sedang digalakkan pemerintah.