TEMPO.CO, Jakarta - Bus besar keluaran Jepang itu perlahan keluar dari terminal Blok M, Jakarta Selatan. Angkutan ibu kota itu masih terlihat kuat membawa puluhan penumpang, meski tak bisa melaju kencang. Kecepatan maksimal tak lebih dari 40 kilometer per jam.
Bus Pengangkutan Penumpang Djakarta atau bisa disebut bus PPD Rute 45 Blok M-Cililitan sudah terlihat kusam. Cat warna putih sudah pudar dan banyak yang terkelupas.
Kondisi tak lebih baik bisa ditemukan di dalam bus. Kain yang melapisi kursi bus sudah ada beberapa bagiannya yang robek. Beberapa bagian dinding sudah berkarat. Jendela bus sudah tidak berfungsi dan selalu terbuka lebar. Pintu yang ada di bagian depan, tengah dan belakang pun tak pernah tertutup.
Salah satu penumpang, Fira, 26 tahun, mengatakan dia naik Bus PPD karena tak punya pilihan lain. "Memang enggak nyaman, tapi murah," ujar karyawati swasta yang biasa naik pergi-pulang dari Cawang ke rumahnya di kawasan Cipulir, Kamis 3 September 2015.
Menurut dia, sebenarnya ada pilihan angkutan lain seperti Transjakarta yang bisa dinaikinya. Lebih nyaman dengan berpendingin udara dan tarifnya lebih murah, tapi dia haruas berganti beberapa kali angkutan umum. Tarif bus Transjakarta Rp 3.500, sedangkan Bus PPD Rp 4.000. “Ya terpaksa tetap naik PPD,” katanya.
Penumpang lainnya, Rianto, 28 tahun, mengatakan naik bus PPD itu jangan mencari kenyamanan. Yang penting, kata dia, naik bus PPD ini bisa selamat sampai tujuan. “Biar jelek, enggak pernah terbakar kaya bus Transjakarta."
Menanggapi kondisi bus yang sudah tua itu, Manajer Teknis Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta Robin Sihombing tak menampiknya. Dia mengakui bus PPD banyak yang sudah tua. Termasuk, kata Robin, bus PPD rute 45 itu. "Kami sudah rencanakan untuk mengganti bus-bus lama di rute itu," ujarnya.
Sebelumnya, ada 31 unit bus PPD yang melayani rute yang cukup diminati ini. Namun, kini tinggal 22 unit yang masih beroperasi. Sisanya sudah dikandangkan karena usianya sudah tak memungkinkan untuk boleh beroperasi lagi. Bahkan, menurut dia, bus-bus yang sekarang beroperasi ini pun sering 'diwanti-wanti' oleh Dinas Perhubungan DKI karena kondisinya. "Target kami tahun ini sudah ada penggantian," ujarnya.
Beberapa rute lain yang dilayani PPD, adalah Reguler 213 Grogol-Kampung Melayu, Patas AC 10 Kampung Rambutan-Dukuh Atas, Patas AC 11 Pulo Gadung-Grogol, Patas 45 Blok M-Cimone, Reguler 43 Cililitan-Tanjung Priok.
Jika dihitung secara keseluruhan, PPD memiliki sebanyak 343 unit bus yang dikelola. Termasuk di dalamnya bus patas AC, patas, reguler, Transjabodetabek, Angkutan Perbatasan Terintergrasi Busway, bus lane, dan bus pariwisata. Namun, sebanyak 92 unit bus di antaranya adalah bus yang tak lagi beroperasi.
NINIS CHAIRUNNISA