Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Selasa, 14 Mei 2024 21:45 WIB

Aloysius Bernanda Gunawan, korban penipuan beasiswa di Filipina yang melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota. Sumber: Dokumentasi pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Firdaus mengatakan Bambang sebagai terlapor sudah diperiksa satu kali. “Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya saat dihubungi, Selasa, 14 Mei 2024.

Langkah yang sudah dilakukan kepolisian di antaranya meminta keterangan terhadap para saksi dan menghimpun bukti-bukti kasus penipuan atau penggelapan. Selain itu, kata Firdaus, kepolisian juga sedang berupaya meminta keterangan kepada Senior Vice President for Academic Affairs Philippines Women’s University Felina C. Young.

Felina berkomunikasi dengan Bambang untuk keperluan beasiswa parsial calon mahasiswa S3 di Philippines Women’s University. Menurut Firdaus, Bambang sebagai agen resmi di Indonesia yang menawarkan beasiswa di kampus tersebut.

Namun, Felina belum kooperatif saat dimintai keterangan oleh Polri perihal persoalan itu. “Kami sudah minta bantuan atase Polri di Filipina untuk menjembatani komunikasi dengan pihak Philippines Women’s University,” kata Firdaus.

Dalam kasus ini, Aloysius Bernanda Gunawan menjadi korban penipuan sebesar Rp 30 juta untuk mengikuti program beasiswa itu. Bambang Tri Cahyono diduga tidak bisa menindaklanjuti mengurus beasiswa lantara uang yang dia tampung sudah tidak ada.

Advertising
Advertising

Aloysius mentransfer uang Rp 30 juta ke PT PSI yang diduga turut dikelola Bambang untuk ikut serta dalam program beasiswa. Karena kerugian itu, dia pun melaporkan Bambang ke polisi pada 8 April 2024.

Muhammad Firdaus mengungkapkan, Bambang tidak bisa mengembalikan uang para korban lantaran sudah digunakan untuk kebutuhan pribadi. Salah satunya untuk trading di bursa komoditas berjangka. “Trading kripto atau bukan, nanti saya tanya penyidik,” tutur dia.

Menurut dia, kasus ini juga tidak menutup kemungkinan naik ke tahap penyidikan. Karena sebelumnya sudah ditemukan sejumlah fakta berdasarkan saksi, terlapor, dan lain-lain.

Aloysius Bernanda memutuskan ikut dalam program karena awalnya tahu dari iklan di media sosial TikTok dan Facebook. Dia awalnya cukup skeptis dengan penawaran tersebut, namun tetap ikut setelah berkali-kali diyakinkan oleh Bambang dan karyawan PT PSI inisial YH.

Para korban dan Bambang masuk ke dalam sebuah grup WhatsApp untuk koordinasi. Aloysius beserta yang lain masuk sebagai angkatan V program beasiswa ini.

“Karena angkatan I sampai III berjalan lancar, maka kami tidak curiga,” katanya saat dihubungi terpisah. Tempo telah berupaya menghubungi Bambang melalui WhatsApp, namun dia tidak kunjung merespons. Pengacara dia bernama Suhendar juga belum bisa memberikan tanggapan.

Pilihan Editor: Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Berita terkait

1.674 Siswa Pra Sejahtera Kota Cilegon Terima Beasiswa

10 jam lalu

1.674 Siswa Pra Sejahtera Kota Cilegon Terima Beasiswa

Sebanyak 1.674 siswa pra sejahtera di Kota Cilegon dari jenjang SD dan SMP sederajat menerima bantuan beasiswa senilai total Rp1,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

12 jam lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

12 jam lalu

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih penghargaan tertinggi dalam ajang International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2024 yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 10-11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

1 hari lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

1 hari lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

1 hari lalu

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

Ditreskrimum Polda Banten menangkap TS dalam kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan pengadaan jas almamater fiktif senilai Rp 45,74 Miliar.

Baca Selengkapnya

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

1 hari lalu

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

Ketua Pansel Calon Anggota Kompolnas, Hermawan Sulistyo mengatakan bahwa 12 peserta yang lolos berasal dari berbagai profesi.

Baca Selengkapnya

Beasiswa Pemerintah, Wujudkan Impian Pendidikan Tinggi di Dalam dan Luar Negeri

1 hari lalu

Beasiswa Pemerintah, Wujudkan Impian Pendidikan Tinggi di Dalam dan Luar Negeri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

1 hari lalu

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

Pemberantasan judi online membutuhkan perjalanan panjang. Walau berjuta situs diblokir, bisnis haram ini tetap merajalela di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?

2 hari lalu

Pengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?

Bunyi pasal mana yang menjerat seseorang untuk kepemilikan senjata api?

Baca Selengkapnya