Sudah Tertangkap Basah, Polri Masih Tutupi Motif Bripda Iqbal Mustofa Kuntit Jampidsus Malam-malam

Kamis, 30 Mei 2024 20:57 WIB

Inspektur Jenderal Sandi Nugroho resmi menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri setelah dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jumat, 31 Maret 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membenarkan adanya anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror atau Densus 88 AT yang ditangkap setelah membuntuti Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Febrie Adriansyah. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho membenarkan bahwa yang menguntit Jampidsus adalah Brigadir Polisi Dua (Bripda) Iqbal Mustofa.

“Memang benar ada anggota yang diamankan ke sana (Kejagung) dan identitasnya benar,” kata Sandi saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 30 Mei 2024.

Berdasarkan sumber Tempo, seorang anggota Densus 88 diamankan oleh polisi militer yang mengawal Jampidsus Febrie Adriansyah saat sedang makan malam di wilayah Cipete, Jakarta Selatan.

Dikabarkan, anggota Densus 88 itu mengarahkan alat yang diduga perekam ke ruangan tempat Febrie berada. Saat hendak meninggalkan restoran dengan berjalan setengah lari, satu di antara mereka langsung dirangkul oleh polisi militer dan satu yang lain lolos.

Ketika ditanya apa motif Iqbal mengikuti Jampidsus, Sandi enggan menjawab. Dia hanya mengacu pada pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin yang menyatakan tidak ada masalah. “Bahwa Kepolisian dan Kejaksaan Agung dalam kondisi baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan,” ucap Sandi.

Advertising
Advertising

Sandi mengatakan antara Polri dan Kejagung tidak mempunyai persoalan. Hal itu pun sudah dijelaskan oleh Menkopolhukam Hadi Tjahjanto sebelumnya. Sehingga, pihak Polri akan menyampaikan kepada publik bahwa Kepolisian dan Kejagung baik-baik saja.

“Beliau (Kapolri) menyampaikan bahwa antara Kepolisian dan Jaksa baik-baik saja. Bahkan Bapak Jaksa Agung mengungkapkan tidak ada masalah, baik-baik saja. Bapak Menkopolhukam juga menyampaikan polisi dan jaksa adem ayem,” kata Sandi.

Menurut dia, apabila isu keretakan antara Polri dan Kejagung terus digulirkan, maka hanya akan menjadi ajang adu domba. Sehingga, dia berharap semua pihak membantu agar tidak terjadi hal itu demi menjaga stabilitas keamanan nasional.

“Jangan sampai kalau kita diadu domba antara Kepolisian dan Kejaksaan Agung, nantinya para penjahat dan para koruptor malah tepuk tangan yang akan menjadi hiasan di luar sana ke depannya,” kata Sandi.

Profil Bripda Iqbal Mustofa

Berdasarkan unggahan akun X @dhemit_is_back, Iqbal dijelaskan sebagai anggota Densus 88 AT yang lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 1999. Dia berstatus belum menikah dan diduga menyamar sebagai salah satu karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan misi dalam membuntuti Jampidsus.

Setelah terkuak, warganet pun ramai-ramai berkomentar. Beberapa di antaranya ingin Polri membuka atasan yang memerintah Iqbal.

“Dia itu cuma tumbal. Dia juga baru masuk jadi polisi, tapi kasian langsung ditumbalin. Kawal terus siapa otaknya,” kata @mbahnya_UN.

“Anggota Polri punya kartu pegawai BUMN aja udah aneh. Ini beneran atau sekedar ngarang? Bisa pencemaran nama baik ini. Setau saya anggota BIN (Badan Intelijen Negara) yang punya banyak kartu identitas, kalau polisi kok aneh ya,” tulis @kebo_ijo_reborn.

“Mohon maaf, kalau yang begini biasanya lagi penugasan. Kalau lulus mungkin naik pangkat. Kalau nggak, maka karirnya akan meredup,” ucap @reZaXila.

“Inilah sisi gelap, kelemahan dari dunia ranah rahasia negara, rawan disusupi kriminal bermental oknum, yang tentu di dalam menyalahgunakan kewenangan jabatan demi kepentingan pribadi, conflict of interest jelas. Perlu ditelusuri sampai kepada si pemberi perintah,” ujar @nntweetnn.

"Adu domba antarinstitusi, sehingga memperkeruh, memperpanjang, dan menambah dengan berbagai kasus dan dugaan yang baru. Tujuannya menghambat penanganan kasusnya lebih melambat bahkan bisa molor bertahun-tahun,” kata @Gome3t.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Kejagung Ancam Jemput Paksa Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Bila Mangkir 3 Kali dari Pemeriksaan Kasus Timah

Berita terkait

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

2 jam lalu

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

Komnas HAM kembali menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian selama aksi Peringatan Darurat Kawal Putusan MK pada akhir Agustus lalu

Baca Selengkapnya

Putusan PK Vonis Bebas Pengusaha Medan Terpidana Kasus Kredit Macet Bank BUMN Rp 39,5 miliar

9 jam lalu

Putusan PK Vonis Bebas Pengusaha Medan Terpidana Kasus Kredit Macet Bank BUMN Rp 39,5 miliar

MA melalui putusan PK memvonis bebas Mujianto terpidana kasus kredit macet di bank BUMN sebesar Rp 39,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik

12 jam lalu

Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik

Purnawirawan polri itu memastikan kerja polisi itu luar biasa, sehingga tidak ada masalahnya jika ingin menjadi Capim KPK.

Baca Selengkapnya

Bandar Narkoba Hendra Sabarudin Menjadi Tersangka TPPU

16 jam lalu

Bandar Narkoba Hendra Sabarudin Menjadi Tersangka TPPU

Polisi menetapkan bandar narkoba Hendra Sabarudin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

1 hari lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

1 hari lalu

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih penghargaan tertinggi dalam ajang International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2024 yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 10-11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Brigjen Mukti Juharsa Soal Namanya Disebut dalam Sidang Korupsi Timah

1 hari lalu

Respons Brigjen Mukti Juharsa Soal Namanya Disebut dalam Sidang Korupsi Timah

Nama Brigjen Mukti Juharsa berulang kali disebut sejumlah saksi dalam sidang korupsi timah.

Baca Selengkapnya

Sunarso: BRI Bisa Membagikan Dividen Hingga Lima Tahun Kedepan

1 hari lalu

Sunarso: BRI Bisa Membagikan Dividen Hingga Lima Tahun Kedepan

BRI menjadi BUMN dengan setoran dividen terbesar ke kas negara diantara perusahaan BUMN lainnya

Baca Selengkapnya

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

1 hari lalu

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

Setoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar Rp3,6 triliun

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

1 hari lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya