Investasi Fiktif Menyeret Anak Polisi di Bogor, Kasat Reskrim Ungkap Kasusnya Naik ke Penyidikan

Senin, 22 Juli 2024 13:00 WIB

Kasat Reskrim bersama Kepala Polresta Bocor, memberikan keterangan atas beberapa kasus yang dirilis di Mapolres Kota Bogor Jl. Kapt. Muslihat, Kota Bogor. Senin, 22 Juli 2024. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Bogor - Kasus investasi fiktif yang menyeret atau dilakukan oleh anak seorang perwira menengah di kepolisian memasuki babak baru. Satuan Reserse Kriminal atau Satreskrim Polresta Bogor menyebut kasus tersebut sudah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi berikut para korban sehingga di pekan sekarang kasus yang saat ini masih proses penyelidikan akan dinaikkan ke tahap penyidikan.

"Kami sudah menerima dua laporan pada April dan Mei 2024, kasus investasi fiktif," kata Kepala Satreskrim Polresta Bogor, Komisaris Luthfi Olot di Mapolres Bogor Kota, Senin, 22 Juli 2024.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban, ujar Luthfi, ternyata memang tidak ada proyek yang dijanjikan. "Untuk itu pekan ini kami akan naikan statusnya kasus ini dari proses penyelidikan ke penyidikan," ujarnya.

Luthfi mengatakan kasus yang menjadi perhatian masyarakat ini, bermula dari pelaporan korban soal pengadaan pekerjaan terkait pelatihan diklat International Organization for Standardization disingkat ISO dan peningkatan ruang Covid di salah satu rumah sakit di wilayah Kabupaten Bogor. Luthfi menyebut dua korban yang sudah diperiksa mengaku mengalami kerugian Rp 75 juta dan Rp 800 juta rupiah.

Mereka melaporkan dengan kasus yang sama yakni proyek fiktif. "Saksi, korban dan pihak rumah sakit sudah kami mintai keterangan. Pekan ini gelar perkara, tentu kami akan panggil kembali dan memeriksa mereka serta menyita barang bukti yang nanti melengkapi dua alat bukti untuk menetapkan tersangka. Saat ini masih terlapor dengan inisial FR," kata Luthfi.

Advertising
Advertising

FR, 33 tahun, yang mrenjadi terlapor merupakan anak dari perwira menengah Polri. Menurut Lutfhi, siapa pun di mata hukum sama dan pihaknya akan memproses dan menindaklanjuti laporan. Artinya, menurut Luthfi, masyarakat jangan meragukan proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menangani sebuah kasus meski anak polisi atau pejabat pemerintah lainnya, tetap akan diproses sesuai hukum dan perbuatannya.

"Terkait terlapor merupakan anak anggota Polri, sesuai arahan bapak Kapolres dan jika dua alat bukti memenuhi pasti akan ditetapkan menjadi tersangka. Semua sama di mata hukum," kata Luthfi.

Pilihan Editor: Polda Metro Catat 25.827 Pelanggaran dalam Operasi Patuh Jaya 2024 Sampai Hari ke-7

Berita terkait

Polisi Buru Pelaku Cungkil Bola Mata di Acara Vespa Gunung Putri

9 jam lalu

Polisi Buru Pelaku Cungkil Bola Mata di Acara Vespa Gunung Putri

Polisi buru pelaku penganiayaan cungkil bola mata di acara Vespa Gunung Putri, Bogor.

Baca Selengkapnya

Viral Penganiayaan Sadis di Festival Vespa di Kabupaten Bogor, Polsek Gunung Putri Buru Pelaku Cungkil Mata

11 jam lalu

Viral Penganiayaan Sadis di Festival Vespa di Kabupaten Bogor, Polsek Gunung Putri Buru Pelaku Cungkil Mata

Setelah melakukan penyelidikan, Polsek Gunung Putri telah menaikkan status kasus penganiayaan cungkil mata tersebut ke penyidikan.

Baca Selengkapnya

Perampokan di Pamijahan Bogor, Satu Orang Tewas di dalam Mobil, 3 Anggota Keluarga Lainnya Luka-luka

13 jam lalu

Perampokan di Pamijahan Bogor, Satu Orang Tewas di dalam Mobil, 3 Anggota Keluarga Lainnya Luka-luka

Warga Desa Cimayang, Pamijahan, Kabupaten Bogor digegerkan dengan aksi perampokan yang menewaskan penghuni rumah.

Baca Selengkapnya

Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik

15 jam lalu

Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik

Purnawirawan polri itu memastikan kerja polisi itu luar biasa, sehingga tidak ada masalahnya jika ingin menjadi Capim KPK.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

1 hari lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Arus Lalu Lintas di Puncak Macet Parah, Polres Bogor: 487 Ribu Kendaraan Melintas selama Libur Panjang

1 hari lalu

Arus Lalu Lintas di Puncak Macet Parah, Polres Bogor: 487 Ribu Kendaraan Melintas selama Libur Panjang

Polres Bogor mencatat selama libur panjang, total kendaraan yang melintas di Jalur Puncak, baik yang masuk maupun keluar mencapai 487.799 unit.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

1 hari lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

1 hari lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

2 hari lalu

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

Ketua Pansel Calon Anggota Kompolnas, Hermawan Sulistyo mengatakan bahwa 12 peserta yang lolos berasal dari berbagai profesi.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

2 hari lalu

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

Pemberantasan judi online membutuhkan perjalanan panjang. Walau berjuta situs diblokir, bisnis haram ini tetap merajalela di Indonesia.

Baca Selengkapnya