Berulangkali Megawati Pasang Badan untuk Hasto: Kalau Kamu Diambil, Saya Ke Kapolri

Rabu, 31 Juli 2024 12:01 WIB

Presiden kelima Megawati Soekarnoputri menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menyoroti kasus pemeriksaan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Presiden Ketujuh RI itu mengkritik keras penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Menurut Megawati, penyidik KPK yakni Rossa telah memeriksa Hasto yang secara sewenang-wenang. "Kamu siapa Rossa? Jangan hanya karena kamu KPK loh. Saya enggak takut, gile lho," kata Megawati saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.

Ini bukan kali pertama Megawati menyinggung kasus Hasto di KPK. Berdasarkan catatan Tempo, Megawati beberapa kali menyinggung kasus tersebut. Berikut sederet pernyataan menarik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyinggung KPK.

Megawati tantang Hasto penuhi panggilan KPK

Megawati Soekarnoputri sebelumnya pernah bercerita soal pemanggilan Hasto oleh KPK. Dia bahkan menantang Hasto untuk memenuhi panggilan tersebut. Pernyataannya tersebut terlontar saat berpidato di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Juli 2024 lalu.

Advertising
Advertising

“Saya bilang sama si Hasto, 'Lo berani dateng nggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To', ku bilang,” kata Megawati saat memberi sambutan di hadapan kader-kader partainya.

Megawati mengatakan bahwa Hasto tidak perlu takut menghadapi penyidik KPK seperti AKBP Rossa Purbo Bekti. “Enak aja emangnya siapa die? Betul enggak? Loh iya, orang dia manusia juga. Gile,” ujar Presiden RI ke-5 itu.

Lebih lanjut, dia berseloroh bahwa penyidik KPK kemungkinan sedang mencari cara untuk memanggil dirinya. Megawati kemudian berkata bakal mengajak seluruh ahli hukum untuk mendampingi jika dia betul dipanggil.

Dia juga berujar berani jika disuruh menghadapi Rossa. “Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho, kok enggak diaku lho yo,” kata Megawati.

Megawati juga menyatakan tahu isi internal KPK. Sebabnya, dia mengklaim bahwa lembaga antirasuah tersebut dia yang bentuk saat masih menjabat sebagai presiden.

“KPK itu saya yang buat. Mana mungkin saya enggak tahu isi perutnya. Orang itu saya yang buat. MK (Mahkamah Konstitusi), saya yang buat, bukan sombong,” ujar Megawati. Dia lalu berujar bahwa dirinya tahu segala kekurangan lembaga-lembaga tersebut. “Harusnya bagaimana tidak boleh dimanipulasi.”


Sebut pemanggilan Hasto tidak sesuai prosedur hingga kritik Jokowi


Teranyar, Megawati mengatakan bahwa proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Rossa terhadap Hasto Kristiyanto menyalahi prosedur hukum. "Waktu Pak Hasto itu dipanggil menurut saya itu tidak sesuai," kata Megawati saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.

Ia lantas mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena dianggap mengintervensi penegakkan hukum, termasuk terhadap partainya yang kerap mengkritik. "Sekarang hukum itu diobrak-abrik kekuasaan," kata dia.

Tak sampai di situ, Megawati kembali mengklaim bahwa KPK dan Mahkamah Konstitusi (MK) lahir karena kontribusinya. "Yang bikin MK siapa? Kalau enggak percaya buka (sejarah). Yang bikin KPK saya," katanya.

Megawati kemudian menyatakan bahwa orang-orang di lingkaran kekuasaan kini telah menargetkan kader-kadernya, termasuk Hasto Kristiyanto. Dia meminta kepada Hasto agar tidak takut dengan proses hukum yang dihadapinya.


"Sekarang kan gitu, ditarget, ditarget, ditarget, gitu kan? Betul enggak?" ucap Megawati.


Penargetan tersebut, kata dia, dilakukan karena tidak ada yang berani menghadapi dirinya secara langsung. "Mau ngambil saya enggak berani. Sasarannya di sekeliling saya," tuturnya.

Megawati pun kembali menegaskan bahwa Hasto tidak perlu takut jika nantinya ditangkap. Pasalnya dirinya akan menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo apabila Hasto ditangkap.

"Saya bilang sama Hasto, 'Udah enggak usah takut, nanti kalau kamu 'diambil' aku pergi ke Kapolri', kubilang gitu. Coba pengen ngomong apa si Kapolri itu," kata Megawati

Ia juga menyebutkan bahwa dirinya sempat berdialog dengan Hasto untuk menanyakan apa yang sedang terjadi. "Sampai saya nanya, salahmu opo, hah, To?" ujarnya.

Sebagai informasi, Hasto sebelumnya diperiksa KPK untuk mengusut kasus Harun Masiku. PDIP mengkritik dan mengecam aksi penyitaan sejumlah barang milik Hasto seperti ponsel hingga buku catatan partai.

Hasto dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan suap tersebut. Adapun Kasus ini berkaitan dengan penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Meskipun begitu, Harun tidak pernah memenuhi panggilan KPK dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 17 Januari 2020.


RIZKI DEWI AYU | SAVERO ARISTIA WIENANTO | SULTAN ABDURRAHMAN berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan Editor: IM57+ Institute Sebut Visi Perbaikan KPK Wajib Dibahas dalam Proses Penyaringan Capim

Berita terkait

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

9 jam lalu

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

KPK memeriksa 35 kelompok masyarakat di Malang dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim.

Baca Selengkapnya

Megawati Jadi Pembicara Kunci di HUT Universitas St. Petersburg

9 jam lalu

Megawati Jadi Pembicara Kunci di HUT Universitas St. Petersburg

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mendapat kehormatan sebagai pembicara kunci dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-300 Universitas St. Petersburg, Rusia, pada Rabu, 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

10 jam lalu

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila

Baca Selengkapnya

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

10 jam lalu

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

Laode pribadi ingin Dewas KPK nanti melakukan pengawasan ketat. Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya masalah.

Baca Selengkapnya

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

11 jam lalu

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

ICW menilai kehadiran Kaesang ke KPK merupakan kewajiban warga negara, tak perlu diglorifikasi.

Baca Selengkapnya

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

11 jam lalu

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak akan membahas soal bagi-bagi jatah kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

11 jam lalu

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

Ketua IM57+ Institute menanggapi klarifikasi anak Jokowi, Kaesang Pangarep ke KPK, soal dugaan gratifikasi jet pribadi yang ditumpanginya.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung: Mengumpulkan Berbagai Sumber Suara dan Memperkenalkan Program

12 jam lalu

Pramono Anung: Mengumpulkan Berbagai Sumber Suara dan Memperkenalkan Program

Pramono Anung terus mengupayakan untuk bisa mendapat banyak dukungan dari berbagai sumber suara

Baca Selengkapnya

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

12 jam lalu

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

KPK kembali memeriksa Ketua DPRD Maluku Utara Kuntu Daud sebagai saksi dalam kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba .

Baca Selengkapnya

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

12 jam lalu

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

Calon Dewas KPK, Gusrizal, menyampaikan sejumlah hal untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK

Baca Selengkapnya