Didesak untuk Mendorong Penuntasan Kasus Afif Maulana, Ketua Komisi VIII DPR: Tawuran Makanya Ditangkap

Reporter

Septi Nadya

Kamis, 8 Agustus 2024 09:10 WIB

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi (kiri) dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka (kanan) saat memimpin audiensi dengan KPAI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024. Audiensi tersebut mengenai kasus kematian Afif Maulana, remaja yang tewas diduga karena dianiaya oknum kepolisian. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Komisi VIII DPR RI , Ashabul Kahfi, mengatakan kasus Afif Maulana, bocah 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang dan 18 korban lainnya pada 9 Juni 2024 lalu disebabkan oleh peristiwa tawuran.

"Ini kan sebenarnya diawali oleh adanya kasus peristiwa Tawuran, balap-balapan, sehingga mereka ditangkapi." kata Ashabul Kahfi memberikan keterangan pers di kompleks DPR Senayan, Jakarta, usai Rapat Audiensi Keluarga Afif Maulana & Tim Advokat, Rabu, 7 Agustus.

Komisi VIII DPR gelar audiensi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait kasus tewasnya Afif Maulana. Ashabul mendukung agar kasus ini segera tuntas. Ia menghimbau orang tua dan KPAI untuk memberikan pengawasan lebih kedepannya.

"Kami minta nanti para orang tua untuk memberi perhatian dan mengawasi anak-anak mereka." ujar Ashabul

"Kami juga mengimbau bahwa KPAI harus melakukan upaya sosialisasi secara masif agar memberikan informasi edukasi dari aspek pencegahan. " lanjutnya.

Advertising
Advertising

KPAI datang ke DPR untuk meminta Komisi VIII ikut mendesak Kepolisian agar segera menuntaskan kasus kematian Afif Maulana.

Sebelumnya, kasus penyiksaan yang diduga melibatkan anggota kepolisian hingga menyebabkan kematian terhadap seorang anak yakni Afif Maulana saat ini masih belum menemukan titik terang.

Afif Maulana adalah bocah 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang, pada 9 Juni 2024.

Diduga bocah itu menjadi korban kebrutalan aparat kepolisian.

Polisi menyatakan Afif tewas setelah melompat dari Jembatan Kuranji karena menghindari penangkapan oleh polisi yang tengah menggelar razia untuk mencegah tawuran.

Sementara, sudah hampir 2 bulan sejak Afif Meninggal, proses hukum yang dilakukan oleh Polresta Padang dan Polda Sumbar guna mengungkap tabir peristiwa pun masih mandek tanpa kejelasan.

Pendamping hukum keluarga sebelumnya sudah melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR-RI perihal desakan untuk segera melaksanakan ekshumasi terhadap jenazah Alm. Afif Maulana.

Mengingat terdapat 18 korban lainnya yang terdiri dari 11 anak-anak dan 7 orang dewasa, sehingga proses advokasi lainnya akan terus dilaksanakan.

Pilihan Editor: KPAI Minta Komisi VIII DPR Desak Polisi Responsif Tangani Kasus Afif Maulana

Berita terkait

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

12 jam lalu

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.

Baca Selengkapnya

Pekerjaan Rumah Polda Sumbar: Ungkap Kasus kematian Afif Maulana dan Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

13 jam lalu

Pekerjaan Rumah Polda Sumbar: Ungkap Kasus kematian Afif Maulana dan Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

Kasus kematian bocah Afif Maulana di Jembatan Kuranji dan pembunuhan Nia gadis penjual gorengan di Padang Pariaman jadi pekerjaan rumah Polda Sumbar.

Baca Selengkapnya

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

14 jam lalu

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

Aksi kekerasan antar santri kembali terjadi. Kali ini, seorang santri tewas diduga karena penganiayaan oleh seniornya.

Baca Selengkapnya

KPAI Libatkan Polisi Cari Pihak yang Ajak Pelajar Demonstrasi Lawan Politik Dinasti

21 hari lalu

KPAI Libatkan Polisi Cari Pihak yang Ajak Pelajar Demonstrasi Lawan Politik Dinasti

KPAI menyatakan telah mengumpulkan data tentang pihak-pihak yang mengajak pelajar demonstrasi kawal putusan MK.

Baca Selengkapnya

KPAI Imbau Polisi Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Demonstrasi, Terutama Saat Ada Anak-Anak

22 hari lalu

KPAI Imbau Polisi Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Demonstrasi, Terutama Saat Ada Anak-Anak

KPAI mengimbau polisi tidak gunakan kekerasan kepada para demonstran termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya

KPAI Sebut Siswa yang Ikut Demo Kawal Putusan MK Dapat Ajakan dari Grup WhatsApp

22 hari lalu

KPAI Sebut Siswa yang Ikut Demo Kawal Putusan MK Dapat Ajakan dari Grup WhatsApp

KPAI beberkan alasan siswa ikut demo Kawal Putusan MK

Baca Selengkapnya

KPAI Ungkap Aksi Brutal Polisi Hadapi Demonstran Anak-anak: Dipukul, Dicekik, Tak Diberi Makan Saat Diperiksa

22 hari lalu

KPAI Ungkap Aksi Brutal Polisi Hadapi Demonstran Anak-anak: Dipukul, Dicekik, Tak Diberi Makan Saat Diperiksa

KPAI menemukan adanya berbagai kekerasan fisik yang dilakukan oleh polisi untuk membubarkan massa demonstran yang juga diikuti oleh pelajar.

Baca Selengkapnya

Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

22 hari lalu

Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

Sebanyak 22 anak di Semarang dan satu anak di Kota Makassar yang ikut unjuk rasa sudah kembali pulang.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lalu Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Begini Kronologi Kasus hingga Hasil Visum et Repertum

23 hari lalu

8 Tahun Lalu Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Begini Kronologi Kasus hingga Hasil Visum et Repertum

8 tahun lalu terjadi pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. Kasus ini diwarnai misteri hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UII Jalani Operasi Akibat Dipukuli hingga Digebukin Bambu oleh Aparat Saat Demo Tolak RUU Pilkada

26 hari lalu

Mahasiswa UII Jalani Operasi Akibat Dipukuli hingga Digebukin Bambu oleh Aparat Saat Demo Tolak RUU Pilkada

Mahasiswa UII itu juga digebuk oleh polisi menggunakan bambu berulang kali di bagian perut.

Baca Selengkapnya