Kekerasan di Daycare: KPAI Dorong Pengawasan dan Regulasi yang Lebih Ketat

Editor

Febriyan

Jumat, 9 Agustus 2024 22:32 WIB

Meita Irianty tersangka kasus penganiayaan anak di daycare Depok saat digiring anggota Unit PPA Reskrim di Mapolres Metro Depok, Kamis, 1 Agustus 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, menyoroti pentingnya peningkatan pengawasan terhadap tempat penitipan anak alias daycare di Indonesia, menyusul beberapa kasus kekerasan yang melibatkan bayi dan balita di Depok dan Pekanbaru. Jasra mencatat bahwa selama ini, laporan kekerasan anak lebih banyak terjadi di sekolah, sementara kekerasan di daycare kerap terabaikan karena anak-anak yang menjadi korban, terutama bayi dan balita, belum mampu mengungkapkan pengalaman mereka secara verbal.

"Sejak terungkapnya kekerasan bayi dan balita di Daycare Depok, masyarakat mulai menaruh harap dengan melapor kekerasan yang dialami anak-anak di Daycare. Memang selama ini, kekerasan anak di lembaga pendidikan yang paling ramai dilaporkan adalah kekerasan di sekolah. Sedangkan Daycare belum terbiasa melaporkan, karena faktor anak bayi dan balita yang tidak bisa menyampaikan secara verbal," ujar Jasra melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 9 Agustus 2024.

KPAI menekankan pentingnya pendekatan pengasuhan yang holistik dan berkelanjutan di daycare, yang disebut sebagai "dukungan pengasuhan semesta". Dalam sistem ini, pelaku usaha dan pemerintah harus berperan aktif, termasuk dalam mendirikan daycare yang memenuhi standar pengawasan dan pengasuhan yang memadai.

Menurut Jasra, pengasuh pengganti di daycare sering kali tidak memiliki kualifikasi yang memadai. Hasil riset KPAI pada tahun 2019 menemukan bahwa mayoritas pengasuh di daycare hanya berpendidikan setingkat SMA ke bawah, sementara pendidikan anak usia dini baru diajarkan di tingkat sarjana.

Jasra juga menyoroti pentingnya sertifikasi dan akreditasi bagi daycare serta pengasuhnya. Hingga saat ini, banyak daycare yang beroperasi tanpa pengawasan ketat, mengandalkan inisiatif masyarakat tanpa standar yang jelas. Hal ini berpotensi menimbulkan kekerasan dan perilaku menyimpang terhadap anak-anak yang dititipkan.

Advertising
Advertising

Untuk mengatasi masalah ini, KPAI mendorong adanya regulasi yang memastikan perlindungan hukum bagi profesi pengasuh, peningkatan standar pengasuhan di daycare, dan pengenalan pendidikan anak usia dini di tingkat pendidikan yang lebih rendah. Dengan demikian, anak-anak yang dititipkan di daycare dapat tumbuh dengan aman dan sesuai dengan tahapan perkembangan mereka.

Sebelumnya kasus kekerasan di Daycare mencuat di Depok dan Pekanbaru. Pelaku kekerasan tersebut adalah pemilik tempat penitipan anak itu sendiri. Polres Depok dan Pekanbaru sendiri telah menetapkan para pemilik sebagai tersangka.

Berita terkait

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

17 jam lalu

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

Aksi kekerasan antar santri kembali terjadi. Kali ini, seorang santri tewas diduga karena penganiayaan oleh seniornya.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Beberkan Solusi Sejumlah Permasalahan di Depok

21 jam lalu

Dedi Mulyadi Beberkan Solusi Sejumlah Permasalahan di Depok

Dedi Mulyadi membeberkan sejumlah permasalahan di Depok saat KDM Menyapa di Lapangan BFC Kampung Banjaran Pucung, RT 02/05 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Rabu malam, 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

1 hari lalu

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih

Baca Selengkapnya

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

1 hari lalu

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

2 hari lalu

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

7 hari lalu

Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

.Dua pemuda itu mengancam pemilik warung Madura Gang Masjid At-Taqwa, Cipayung Depok untuk menyerahkan HP-nya.

Baca Selengkapnya

Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

7 hari lalu

Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

7 hari lalu

Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

Anggota TNI AD itu kabur dengan mobil saat warga memergoki aksinya. Ia kemudian menabrak ojol dan pembatas jalan. Pernah beraksi di 2 tempat.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

10 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

Yoga si polisi gadungan dipercaya untuk menjaga harta warisan selama korban menempuh pendidikan di Akmil Magelang

Baca Selengkapnya

Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

10 hari lalu

Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

Personel Damkar Depok, Sandi Butar Butar, menyerahkan 60 dokumen saat melaporkan dugaan korupsi di instansinya ke Kejaksaan Negeri Depok

Baca Selengkapnya