Cerita Keluarga Korban TPPO di Myanmar Ngadu ke Bareskrim, BP2MI, Kemlu, hingga KBRI di Yangon Tanpa Titik Temu

Rabu, 14 Agustus 2024 19:50 WIB

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Suhendri Arsiansyah menyatakan telah mengadu ke Bareskrim Mabes Polri hingga ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Namun sampai saat ini pihak keluarga belum menemui titik terang.

Sebelumnya, Suhendri alias Hendri diduga menjadi korban TPPO. Hendri mengalami penyiksaan berupa pemukulan dengan stik golf hingga tidak diberikan makan dan minum di Myanmar.

“Kami dari pihak keluarga sudah ke Kemenlu, sudah ke Polda, BP2MI udah. Dari Polda kami diarahkan ke BP2MI, tapi habis dari situ disuruh balik lagi ke Polda (Metro Jaya),” kata Yohana, sepupu korban, Rabu, 14 Agustus 2024.

Dalam pengaduannya, kata Yohana, pihak keluarga membawa bukti pesan whatsApp, rekaman suara, hingga berkas-berkas keberangkatan Hendri ke Thailand. "Tapi untuk laporan, kami yang mengadukan Risku belum diterima karena memang kata mereka korban dalam hal ini Hendri harus pulang dulu ke Indonesia," ujarnya.

Yohana bercerita sempat menghubungi KBRI Yangon untuk menanyakan ihwal kondisi sepupunya. "Saya tanya berarti jika tidak memberikan uang, sepupu saya tidak bisa keluar? Kemudian dijawab pihak WN India memang membayar uang tebusan yang diminta," ujarnya.

Advertising
Advertising

Bahkan saat ditanya apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dapat membantu warganya, KBRI di Yangon mengaku berdasarkan pengalaman untuk dapat mengeluarkan korban selalu melakukan penebusan. "Saya hanya bisa bilang bahwa berdasarkan pengalaman yang sudah sudah dialami oleh WNI lainnya, membayar denda adalah yang paling besar kemungkinannya untuk WNI tersebut bisa dilepaskan dari compound mereka," sebut Yohana menirukan jawaban dari pihak KBRI.

Yohana sempat memastikan apakah pemerintah Indonesia tidak dapat mengeluarkan warganya jika tidak memiliki uang. "Mereka jawab, sayangnya memang demikian bu. Ibu bisa cek kondisi di Myanmar secara keseluruhan bagaimana kondisinya. Negara Myanmar bisa dibilang sedang konflik saudara. Aparat penegak hukum bahkan sudah bilang dalam setiap pertemuan dengan kami (KBRI Yangon) bahwa mereka pun tidak dapat akses wilayah tersebut karena wilayah Mayawaddy dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata yang berseberangan dengan pemerintah nasional Myanmar," ujarnya.

Oleh sebab itu, Yohana mengaku saat ini hanya bisa pasrah dan melakukan upaya yang bisa dilakukan untuk dapat mengeluarkan Hendri.

Pilihan Editor: Perkara Korupsi Timah, Helena Lim dan Petinggi PT RBT Segera Disidang

Berita terkait

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

2 jam lalu

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

Presiden Jokowi membenarkan telah mengeluarkan keppres pemberhentian Pramono Anung sebagai Seskab. Ia menyebut penggantinya masih dalam proses.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

2 jam lalu

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

Panitia PON Aceh-Sumut memastikan upacara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Center Sumut pada Jumat malam, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

3 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

3 jam lalu

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Presiden Jokowi meresmikan Seksi I jalan tol Solo - Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo di Gerbang Tol Banyudono.. Menyingkat waktu perjalanan ke Yogya

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

4 jam lalu

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

Jokowi memerintahkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi agar segera melakukan mitigasi terkait kebocoran 6 juta data NPWP.

Baca Selengkapnya

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

4 jam lalu

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

Jokowi mengatakan bahwa ke depan, peluang kerja akan lebih sedikit dibanding jumlah tenaga kerja yang membutuhkan.

Baca Selengkapnya

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

4 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya