KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

Selasa, 20 Agustus 2024 14:57 WIB

Suasana ekshumasi atau pembokaran makam Afif Maulana bocah 13 tahun di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis 8 Agustus 2024. Pembongkaran dan autopsi dilakukan oleh lima orang dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Foto : TEMPO/Fachri Hamzah.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pihak berwenang untuk segera mengumumkan hasil autopsi ekshumasi jenazah Afif Maulana, bocah 13 tahun yang diduga tewas karena disiksa polisi. Hingga kini, hasil autopsi yang dijanjikan memakan waktu dua hingga empat minggu belum juga diterima publik, meski sudah mendekati tenggat waktu tersebut.

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan keprihatinannya atas lambatnya proses pengumuman hasil autopsi ini. "Harusnya sudah ada titik terang, kapan akan diumumkan," kata Diyah saat ditemui di Kantor KPAI, Jakarta Pusat pada Senin, 19 Agustus 2024.

Diyah menegaskan bahwa KPAI akan segera mengirim surat kepada berbagai pihak terkait untuk menuntut beberapa hal. Pertama, hasil autopsi tersebut harus segera disampaikan kepada publik. "Keluarga juga harus diberi salinannya, bahkan resum hasilnya," ujar Diyah.

Selain itu, KPAI juga meminta agar Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) diberikan akses terhadap hasil autopsi ulang ini. Menurut Diyah, hingga saat ini KPAI dan lembaga terkait lainnya belum mendapatkan informasi apapun mengenai perkembangan kasus ini.

Kasus kematian Afif Maulana menarik perhatian publik setelah keluarga menyatakan adanya kejanggalan dalam kematian siswa SMP tersebut. Afif, yang ditemukan mengambang di kolong Jembatang Kuranji, awalnya disebut polisi terlibat tawuran. Namun, keluarga merasa ada kejanggalan, terutama setelah melihat luka-luka di tubuh korban yang tidak bisa dijelaskan.

Advertising
Advertising

Atas kecurigaan tersebut, keluarga Afif meminta agar dilakukan autopsi ulang terhadap jenazahnya. Ekshumasi atau penggalian kembali jenazah Afif dilakukan pada 8 Agustus 2024 di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Proses ini disaksikan oleh keluarga, tim forensik, serta sejumlah pihak berwenang lainnya.

Autopsi ulang dilakukan oleh tim forensik independen yang ditunjuk oleh keluarga Afif, dengan tujuan untuk memastikan penyebab kematian. Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran dan desakan dari berbagai pihak, termasuk KPAI, agar hasil autopsi segera dirilis untuk menjamin transparansi dan memberikan kejelasan kepada keluarga korban serta masyarakat luas. Diyah menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus Afif Maulana sebagai bentuk keadilan bagi keluarga korban dan kepastian hukum di masyarakat.

Pilihan Editor: Diperiksa KY, Pengacara Tunjukkan Rekaman CCTV Dini Sera Dilindas Mobil Ronald Tannur

Berita terkait

Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

16 hari lalu

Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

Polda Bali menyebut bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Apa temuannya?

Baca Selengkapnya

KPAI Libatkan Polisi Cari Pihak yang Ajak Pelajar Demonstrasi Lawan Politik Dinasti

20 hari lalu

KPAI Libatkan Polisi Cari Pihak yang Ajak Pelajar Demonstrasi Lawan Politik Dinasti

KPAI menyatakan telah mengumpulkan data tentang pihak-pihak yang mengajak pelajar demonstrasi kawal putusan MK.

Baca Selengkapnya

KPAI Imbau Polisi Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Demonstrasi, Terutama Saat Ada Anak-Anak

20 hari lalu

KPAI Imbau Polisi Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Demonstrasi, Terutama Saat Ada Anak-Anak

KPAI mengimbau polisi tidak gunakan kekerasan kepada para demonstran termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya

KPAI Sebut Siswa yang Ikut Demo Kawal Putusan MK Dapat Ajakan dari Grup WhatsApp

20 hari lalu

KPAI Sebut Siswa yang Ikut Demo Kawal Putusan MK Dapat Ajakan dari Grup WhatsApp

KPAI beberkan alasan siswa ikut demo Kawal Putusan MK

Baca Selengkapnya

KPAI Ungkap Aksi Brutal Polisi Hadapi Demonstran Anak-anak: Dipukul, Dicekik, Tak Diberi Makan Saat Diperiksa

20 hari lalu

KPAI Ungkap Aksi Brutal Polisi Hadapi Demonstran Anak-anak: Dipukul, Dicekik, Tak Diberi Makan Saat Diperiksa

KPAI menemukan adanya berbagai kekerasan fisik yang dilakukan oleh polisi untuk membubarkan massa demonstran yang juga diikuti oleh pelajar.

Baca Selengkapnya

Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

21 hari lalu

Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

Sebanyak 22 anak di Semarang dan satu anak di Kota Makassar yang ikut unjuk rasa sudah kembali pulang.

Baca Selengkapnya

Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

23 hari lalu

Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

Kini kasus perempuan dibunuh ODGJ itu diambil alih oleh Satuan Reskrim Polres Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

23 hari lalu

Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

Jasad itu ditemukan oleh petugas yang hendak membersihkan sampah di pintu air PLTA Ubrug di Kampung Cikuya, Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UII Jalani Operasi Akibat Dipukuli hingga Digebukin Bambu oleh Aparat Saat Demo Tolak RUU Pilkada

25 hari lalu

Mahasiswa UII Jalani Operasi Akibat Dipukuli hingga Digebukin Bambu oleh Aparat Saat Demo Tolak RUU Pilkada

Mahasiswa UII itu juga digebuk oleh polisi menggunakan bambu berulang kali di bagian perut.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

26 hari lalu

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

Polisi masih menunggu hasil autopsi jasad korban untuk mengetahui penyebab kematian eks anggota DPRD Toba yang tinggal sendirian itu.

Baca Selengkapnya