Tangis Goenawan Mohamad di MK: DPR Seharusnya Dibubarkan

Kamis, 22 Agustus 2024 14:35 WIB

Sastrawan Goenawan Mohamad atau GM saat menghadiri audiensi di Mahkamah Konstitusi bersama sejumlah akademisi dan aktivis, pada Kamis, 22 Agustus 2024. Tempo/Novali Panji

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah suasana tegang di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis, 22 Agustus 2024, sastrawan Goenawan Mohamad (GM) tak mampu menahan air matanya saat meluapkan kemarahannya terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tangis dan kemarahan GM pecah saat audiensi dengan perwakilan MK, Fajar Laksono, dan Majelis Kehormatan MK (MKMK), Yuliandri berlangsung.

"DPR telah mengakali putusan MK dengan merevisi Undang-undang Pilkada. Jika saya tidak menahan diri, mungkin saya sudah menyerukan revolusi," ujar GM dengan nada penuh emosi sambil menangis. Keputusasaannya makin mendalam saat sastrawan berusia 83 tahun uni menilai bahwa situasi politik Indonesia kini telah melewati batas toleransi.

GM mengkritik keras tindakan DPR dan pemerintah yang dinilai telah melanggar konstitusi dengan merevisi UU Pilkada untuk mengabaikan putusan MK yang baru saja dikeluarkan. Menurut dia, revisi yang dilakukan sehari setelah MK mengeluarkan putusan nomor 60/PUU-XXII/2024 perihal syarat pencalonan kepala daerah ini jelas merupakan upaya untuk menghindari putusan tersebut.

"Biaya revolusi memang tidak sedikit dan kita tidak tahu siapa yang akan membayarnya," ujar dia. Namun, lanjut GM, keadaan saat ini sudah sangat keterlaluan. "DPR yang terus-menerus melawan konstitusi seharusnya dibubarkan."

Revisi UU Pilkada oleh DPR menjadi topik hangat di tengah aksi massa yang menuntut kepatuhan lembaga legislatif itu terhadap putusan MK. Demonstrasi "Kawal Putusan MK" berlangsung sebagai reaksi terhadap apa yang dianggap sebagai pengingkaran terhadap konstitusi oleh lembaga legislatif.

Advertising
Advertising

Forum akademisi, aktivis, budayawan, dan masyarakat sipil inu menilai bahwa pembangkangan DPR terhadap putusan MK adalah bentuk ancaman serius terhadap demokrasi dan konstitusi Indonesia.

Demo ini dilatarbelakangi oleh putusan MK yang sebelumnya memutuskan untuk membatalkan sejumlah undang-undang kontroversial yang disahkan oleh DPR. Namun, DPR dinilai mengabaikan putusan tersebut dan tetap melanjutkan agenda legislatifnya tanpa memperhatikan keputusan MK. Hal ini memicu kemarahan publik dan menjadi salah satu alasan utama dilakukannya unjuk rasa besar-besaran hari ini.

Pilihan Editor: Aksi Kawal Putusan MK Akan Terus Membesar di Seluruh Wilayah Indonesia

Berita terkait

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

1 jam lalu

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

Nuroji menyatakan bahwa ia tidak merasa sangat bangga dengan pencapaian Timnas Indonesia, karena mayoritas pemainnya merupakan hasil naturalisasi.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU Kementerian Negara, Ada 6 Poin Perubahan

1 jam lalu

DPR Sahkan RUU Kementerian Negara, Ada 6 Poin Perubahan

DPR mengesahkan RUU Kementerian Negara hari ini. Ada enam poin perubahan yang disepakati dalam revisi.

Baca Selengkapnya

Menpan RB Bilang Pengesahan UU Wantimpres Perkokoh Kedudukan Lembaga

2 jam lalu

Menpan RB Bilang Pengesahan UU Wantimpres Perkokoh Kedudukan Lembaga

Abdullah Azwar Anas menyebut, peran Wantimpres menjadi krusial sebagai sumber pandangan dan saran yang independen serta strategis.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan Revisi UU Wantimpres Jadi Undang-Undang

3 jam lalu

DPR Sahkan Revisi UU Wantimpres Jadi Undang-Undang

Rapat paripurna DPR mengesahkan revisi UU Wantimpres pada hari ini. Seluruh fraksi telah menyatakan persetujuannya atas revisi UU ini.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

5 jam lalu

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan naturalisasi sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

9 jam lalu

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan gedung DPR RI di IKN kemungkinan akan dimulai pada 2025. Ada anggapan boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Kader Partai Buruh Diminta Tetap Kawal Demokrasi

18 jam lalu

Kader Partai Buruh Diminta Tetap Kawal Demokrasi

Partai Buruh meminta kadernya tetap mengawal demokrasi meski tidak lolos ke parlemen.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

21 jam lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

21 jam lalu

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

Semua anggota DPR periode 2019-2024 akan mendapatkan tanda jasa kehormatan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

1 hari lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

Sunan Kalijaga, sangat menyayangkan bahwa dari pihak Binus School Simprug maupun pengacara terduga pelaku yang menyebut sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya