Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Minggu, 15 September 2024 11:00 WIB

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang

TEMPO.CO, Jakarta - Migrant Care mencatat, saat ini terdapat puluhan warga Indonesia yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan tersandera di Myanmar. Mereka umumnya dipekerjaan sebagai operator untuk menjalankan penipuan secara daring atau online scam. “Migrant Care sudah melakukan pemantauan, bahkan menangani kasus itu sejak pada masa pandemi,” kata Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo, Sabtu, 14 September 2024.

Wahyu menyesalkan sikap pemerintah yang lamban mengantisipasi kasus ini. Bahkan Migrant Care menilai, Kantor Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) sejak awal terkesan mengabaikan persoalan tenaga kerja Indonesia yang berada di Myanmar itu. Sehingga, setelah sekarang terakumulasi, penangananya menjadi rumit. “Ini juga erat kaitannya dengan krisis yang terjadi di Myanmar,” kata dia. “Karena lokus dari kejahatan ini ada di triangle negara Mekong, yaitu Kamboja, Laos, dan Myanmar.”

Wahyu menjelaskan, karakteristik korban TPPO ini umumnya adalah orang muda dengan pendidikan relatif tinggi dan dari latar belakang ekonomi yang berkecukupan. "Mereka bisa menjadi sasaran untuk misalnya harus ada tebusan. Ini amatan kami," tuturnya.

Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dalam menangani kasus ini. "Kondisi yang terjadi di Myanmar ini tidak boleh membuat pihak Indonesia angkat tangan,” ucapnya. Pemerintah harus berperan aktif dalam memastikan situasi aman.

Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care, Nur Harsono, menjelaskan bahwa pekerja migran Indonesia yang disekap oleh perusahaan penipuan daring dan judi online di Myanmar merupakan modus sindikat TPPO untuk meminta tebusan.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, untuk menjamin keselamatan dan perlindungan kepada para pekerja migran Indonesia, Migrant Care mendesak pemerintah menggunakan semua jalur diplomatik. “Tokoh agama ASEAN, asosiasi parlemen Asean, bahkan keselamatan WNI yang disandera perlu dipertimbangkan opsi dengan jalur militer,” katanya.

Selama WNI bisa keluar karena ditebus oleh keluarga, kata Nur Harsono, citra Indonesia akan semakin lemah di mata Asean dan dunia.

Sebelumnya, video WNI korban TPPO di Myanmar viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah WNI dalam sebuah kamar yang menceritakan bagaimana mereka telah menjadi korban perdagangan orang di Myanmar setelah menerima tawaran pekerjaan di Thailand.

Dalam video berdurasi 2 menit 11 detik itu, mereka bercerita telah disekap dan dipaksa bekerja selama 15 jam sehari hingga mengalami penganiayaan secara fisik seperti dipukul dan disetrum. Tak hanya itu, mereka juga menyatakan tidak mendapatkan makanan yang layak.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan video tersebut. Saat ini, kasus TPPO itu sedang ditangani oleh Kemenlu. “Ya, benar. Ada 20 WNI dalam video tersebut” kata Judha saat dikonfirmasi Tempo pada Rabu, 11 September 2024. “Motif ini (penyekapan) masih dalam masa pendalaman. Tapi yang pasti kemungkinan besar mereka melakukan kegiatan scamming.”

DEDE LENI berkontribusi dalam penulisan tulisan ini

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

1 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

14 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

2 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

2 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

3 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

3 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

3 hari lalu

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Ketua Satgas PPKS Unsoed Soal Kasus Kekerasan Seksual dan Dugaan Perdagangan Orang

3 hari lalu

Klarifikasi Ketua Satgas PPKS Unsoed Soal Kasus Kekerasan Seksual dan Dugaan Perdagangan Orang

Satgas PPKS Unsoed menerima laporan kekerasan seksual dari empat korban yang merupakan mahasiswi Unsoed.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

4 hari lalu

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.

Baca Selengkapnya