Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Minggu, 15 September 2024 16:16 WIB

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia sedang berupaya keras menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa 20 Warga Negara Indonesia (WNI) di Myanmar. Para korban ini teridentifikasi melalui sebuah video yang viral di media sosial pada akhir pekan lalu yang menunjukka penyekapan dan pemaksaan kerja di wilayah konflik Myanmar.

Upaya Diplomasi Pemerintah Indonesia

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui lokasi 20 WNI yang menjadi korban TPPO tersebut. “Ya, benar. Ada 20 WNI dalam video tersebut” sebut Judha saat dikonfirmasi Tempo pada Selasa, 11 September 2024.

Mereka berada di daerah Hpa Lu, Myawaddi, wilayah konflik bersenjata antara pihak pemberontak dan militer Myanmar (Tatmadaw). Myawaddi saat ini dikuasai oleh kelompok pemberontak, sehingga menyulitkan akses dan evakuasi para korban.

Kementerian Luar Negeri telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon dan telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Myanmar untuk membantu evakuasi para korban.

Advertising
Advertising

Namun hingga kini, pemerintah Indonesia masih menunggu respons dari otoritas Myanmar. Selain itu, Kemenlu juga menjalin komunikasi dengan beberapa informan non-formal dan pemangku kepentingan di Myawaddi untuk memastikan keselamatan dan pemulangan para WNI.

Korban TPPO di Myanmar

Kisah tragis para WNI ini terungkap melalui sebuah video berdurasi 2 menit 11 detik yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, belasan WNI terlihat berada di dalam sebuah kamar dan menceritakan pengalaman mereka menjadi korban TPPO di Myanmar setelah sebelumnya menerima tawaran pekerjaan di Thailand.

Mereka mengaku disekap dan dipaksa bekerja selama 15 jam sehari, mengalami penganiayaan fisik, seperti dipukul dan disetrum, serta tidak mendapatkan makanan yang layak.

Salah satu keluarga korban asal Semarang telah melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Korban ini diketahui telah bekerja di Myanmar sejak awal 2023. Pihak keluarga berharap pemerintah dapat segera membantu membebaskan dan memulangkan para korban yang masih berada di wilayah konflik tersebut.

Data TPPO di Myanmar dan Pemulangan WNI

Sepanjang tahun ini, Kementerian Luar Negeri mencatat ada 107 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Dari jumlah tersebut, 44 orang telah berhasil dipulangkan, sementara 63 lainnya masih berada di Myanmar, termasuk 20 WNI yang teridentifikasi dalam video viral tersebut. Kasus ini menunjukkan bahwa TPPO dengan modus tawaran pekerjaan di luar negeri masih menjadi ancaman serius bagi warga Indonesia, terutama yang mencari kesempatan kerja di negara-negara dengan risiko tinggi.

Pada bulan Juni 2023, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan KBRI Yangon dan Mabes TNI berhasil memulangkan 14 WNI yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan online scam di Laukkaing, Shan State, wilayah perbatasan antara Myanmar dan Tiongkok. Ke-14 WNI tersebut telah melalui proses hukum di Myanmar dan kemudian dipulangkan menggunakan pesawat Hercules TNI-AU.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | DEDE LENI MARDIANTI | MUHAMMAD IQBAL | ADIL AL HASAN | JAMAL ABDUN NASHR

Pilihan Editor: Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

1 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

9 jam lalu

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak menyalahi aturan pemerintah maupun FIFA.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

14 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

1 hari lalu

Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

Dua geng pembantu rumah tangga asal Indonesia saling pukul di Singapura. Mereka didenda dan izin kerja dicabut.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

2 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

2 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

2 hari lalu

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

WNI selamat dari amukan Topan Bebinca yang menyapu Shanghai. Ada 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Jiangxi

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

3 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

3 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya