Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Senin, 16 September 2024 16:05 WIB

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian luar negeri (Kemlu) menyebut perkara Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga bekerja sebagai online scammer (penipu daring) di Myanmar, perlu dituntaskan dari akar masalah agar kasus serupa tak terjadi lagi.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), Judha Nugraha, menjabarkan dua faktor utama berupa faktor penarik dan faktor pendorong, yang menyebabkan terulangnya kasus WNI terjebak menjadi penipu online di luar negeri.

“Akar masalah ada di Indonesia, akar masalah ada di negara tujuan. Di negara tujuan yang menjadi pull factor (faktor penarik) itu kan perusahaan-perusahaan online scammer. Karena mereka (perusahaan) menawarkan gaji yang tinggi. (Sementara) penegakan hukum terhadap online scammer ini minimal,” jelas Judha Nugraha kala ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada Jumat, 13 September 2024.

Judha mencontohkan pada kota terpencil di Myanmar bernama Myawaddi, yang menjadi sarang berkembangnya perusahaan online scammer karena dipengaruhi oleh kondisi geopolitik setempat.

“Di Myanmar (online scammer) ilegal juga tapi khusus di Myanmar kan memang ada di wilayah konflik bersenjata sehingga menjadi safe haeaven (tempat teraman). Myawaddy itu menjadi safe heaven karena tidak bisa dijangkau oleh otoritas keamanan (Myanmar),” kata Judha.

Advertising
Advertising

Direktur Perlindungan WNI itu mengatakan jika ingin menuntaskan masalah dari faktor penariknya, maka perusahaan-perusahaan online scammer di Myanmar harus dibasmi. Lain halnya dengan faktor pendorong dari Indonesia yang salah satunya disebut Judha sebagai perkara klasik.

Push factor (faktor pendorong) dari Indonesia macam-macam ya, mulai dari kemiskinan itu klasik ya, tapi juga (ada) masalah pengetatan monitoring (imigrasi), kemudian juga (kurangnya) melakukan public awareness campaign,” jelasnya.

Menurut Judha para WNI yang dipulangkan ke Indonesia masih memiliki kerentanan secara ekonomi dan sosial. Oleh karenanya diperlukan penyelesaian masalah dari sisi faktor pendorong dari Indonesia, termasuk melalui kerja dengan lembaga pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah.

“Jadi ini kerja bareng nih, kalau kita bicara masalah hulu gak bisa kita (kerja) sendirian. Semuanya harus disatukan,” kata Judha.

Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi ada 107 WNI yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, per September 2024. Sebanyak 44 WNI diklaim telah dipulangkan ke Indonesia, sementara 63 orang masih tertahan di Myanmar. 20 WNI yang diduga menjadi online scammer termasuk dari sisa orang yang kepulangannya masih diupayakan Kemlu.

Pilihan Editor: Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

3 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

2 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

2 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

3 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

4 hari lalu

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

4 hari lalu

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.

Baca Selengkapnya

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

4 hari lalu

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

4 hari lalu

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.

Baca Selengkapnya

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

5 hari lalu

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

5 hari lalu

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.

Baca Selengkapnya