Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perpisahan Djarot Batal Dilepas Tarian Betawi 40 Ribu Siswa

Reporter

Editor

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, seusai menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman pajak dan retribusi bersama KPK, gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 25 September 2017. Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Tim Optimalisasi Penerimaan Daerah KPK untuk mencegah kebocoran penerimaan pajak dengan menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 35,2 triliun. TEMPO/Imam Sukamto
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, seusai menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman pajak dan retribusi bersama KPK, gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 25 September 2017. Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Tim Optimalisasi Penerimaan Daerah KPK untuk mencegah kebocoran penerimaan pajak dengan menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 35,2 triliun. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Tarian Betawi oleh 40 ribu siswa batal melepas masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang habis pada medio Oktober 2017. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, semula, Dinas Pariwisata akan menggandeng Dinas Pendidikan untuk menghadirkan 40 ribu siswa untuk menari tarian Betawi.

Namun rencana tersebut batal lantaran padatnya agenda Djarot menjelang penghabisan masa jabatannya. Dua dinas yang terlibat dalam rencana tersebut juga tidak sanggup menggelar tarian khas Betawi secara massal  saat masa jabatan Djarot berakhir.

"Massanya kan dari Dinas Pendidikan, tapi ternyata Dinas Pendidikan enggak sanggup. Saya lapor Pak Gubernur. Ya sudah, enggak usah dipaksakan," ujarnya di lapangan eks IRTI Monumen Nasional, Senin, 2 Oktober 2017.

Baca: Djarot Pantau Perkembangan Jakarta Lewat Partai Setelah Lengser

Tarian massal yang akan dijadikan persembahan terakhir untuk Djarot itu semula akan digelar pada 1 Oktober 2017. Namun agenda Djarot juga tidak mendukung untuk pergelaran tarian massal di lapangan Monas. Rencana tersebut juga tidak bisa dialihkan ke tanggal lain lantaran padatnya agenda Djarot hingga akhir masa tugas.

Meski begitu, Tinia menyebutkan agenda tersebut tidak batal sepenuhnya. Hanya, pergelaran tarian massal akan digelar setelah massa jabatan Djarot berakhir, yaitu pada 11 November mendatang. Tinia menuturkan pertunjukan tersebut sekaligus memperingati Hari Pahlawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Temanya 'Pariwisata Peduli Budaya Betawi'. Jadi saya akan ambil potensi industri pariwisata, saya akan pakai orang-orang, pokoknya industri pariwisata yang ada di Jakarta," ucapnya.

Baca: Djarot Beri Waktu Dua Pekan ke Pengelola Bahas Masuk Ancol Gratis

Setiap instansi, kata Tinia, harus mengirimkan dua orang perwakilan untuk ikut menari Betawi secara massal di Monas. Saat ini, Tinia melanjutkan, tercatat sudah 20 ribu orang yang akan ikut berpartisipasi. Jumlah tersebut dinilai sudah melampaui rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia. "Jadi, nanti kalau kami sudah hitung, massa 40 ribu orang itu pasti," tuturnya.

Nanti, sekeliling Monas akan dipenuhi dengan gambang kromong. Pada pagelaran yang dilangsungkan setelah Djarot lengser itu, semua penari yang hadir akan berpakaian nasional dari seluruh Indonesia, termasuk pakaian Betawi. Tak lupa, di tengah keramaian itu juga ada hiasan ondel-ondel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Dilantik, Djarot Belum Pasti Hadiri Serah Terima Jabatan

16 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengacungkan dua jarinya saat menemui para pendukungnya dalam acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Anies Dilantik, Djarot Belum Pasti Hadiri Serah Terima Jabatan

Kepala Biro Kepala Daerah DKI, Mawardi belum memastikan apakah Djarot Saiful hadir dalam serah terima jabatan Gbernur DKI Jakarta.


Balasan Djarot Disebut Saefullah Gubernur Jomblo

15 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam acara yg diselenggarakan oleh para relawan itu, Ahok menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Balasan Djarot Disebut Saefullah Gubernur Jomblo

Djarot menuturkan, seluruh satuan kerja perangkat daerah memberinya dukungan, rasa cinta, dan simpati yang ditunjukkan dengan bekerja keras.


Djarot Berakhir, Kuda Kereta Kencana Takut Mundur

15 Oktober 2017

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, bersama istrinya, Happy Farida, menaiki kereta kencana dari Balai Kota DKI menuju Gedung Joang, 15 Oktober 2017. Tempo / Friski Riana
Djarot Berakhir, Kuda Kereta Kencana Takut Mundur

Mengakhiri jabatan gubrnur, Djarot dan istrinya, Happy Farida, menggunakan kereta kencana yang ditarik kuda . Kudanya sempat takut mundur.


Detik-detik Djarot Tinggalkan Kursinya di Balai Kota Jakarta

13 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berfoto bersama anak-anak saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) KKO yang berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) di Komplek Marinir Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Detik-detik Djarot Tinggalkan Kursinya di Balai Kota Jakarta

Djarot ingin menyelesaikan pekerjaan di kursi wakil gubernur di Balai Kota pada hari terakhir. Namun, ia memperkirakan tak selesai sampai dinihari.


Gaya Rayuan Djarot ke Happy Farida Menjelang Lengser

13 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dan Istrinya, Happy Farida berpose di Jembatan Simpang Susun Semanggi sebelum membuka jalur untuk diuji coba pada Jumat, 28 Juli 2017. TEMPO/INGE KLARA
Gaya Rayuan Djarot ke Happy Farida Menjelang Lengser

Happy Farida melempar senyum kepada Djarot di tengah tepuk tangan tetamu tamu undangan


Menjelang Selesai Jabatan, Djarot Saiful Borongan Resmikan Proyek

6 Oktober 2017

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan 18 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe D di Puskemas Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 4 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Menjelang Selesai Jabatan, Djarot Saiful Borongan Resmikan Proyek

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful meresmikan lima proyek sebelum jabatannya selesai pada 16 Oktober.


Upaya Djarot Bereskan Kabel Utilitas yang Semrawut di Jakarta?

4 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat bersama istrinya, Heppy Farida, melakukan peletakan batu pertama dalam acara Groundbreaking pembangunan Clubhouse dan Fasilitas Olahraga di Taman BMW, Jakarta Utara, 9 September 2017. TEMPO/Adam
Upaya Djarot Bereskan Kabel Utilitas yang Semrawut di Jakarta?

Djarot Saiful akan menyusun peraturan gubernur yang mengatur lebih tegas kepada 50 operator kabel optik dan operator lainnya.