TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang diduga anggota TNI melepas tembakan di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 6 Oktober 2017. Insiden ini diduga karena pria tersebut tidak terima temannya ditagih uang parkir.
Penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 20.30. Korban, Zuansyah, bertugas memungut uang parkir di pintu keluar basemen B2. Sebuah mobil berwarna hijau dengan pelat nomor militer 1058-45 hendak meninggalkan tempat itu. Zuansyah menyodorkan struk tagihan parkir sebesar Rp 20 ribu. Pria di dalam mobil terlihat kurang senang lalu bertanya, "Bukannya kalau TNI itu gratis?"
Zuansyah kemudian menjawab bahwa anggota TNI maupun Polri diwajibkan membayar pakir sesuai ketentuan. Fasilitas gratis parkir di tempat itu hanya untuk tamu VIP atau hotel. Pria itu kemudian menyodorkan uang Rp 20 ribu lalu meninggalkan tempat itu.
Tak berapa lama, muncul dua orang pria yang menghampiri Zuansyah. Satu di antaranya mengatakan Zuansyah tak menghargai TNI. Pria itu kemudian melayangkan pukulan tepat mengenai dagu kiri petugas parkir itu.
Merasa diserang tanpa alasan, Zuansyah berupaya melawan. Namun pria itu mengeluarkan senjata api dan menodong Zuansyah. Dia meminta korban bersujud, tiarap, dan mencium kaki orang tak dikenal tersebut. Tanpa ragu-ragu pria itu juga melepaskan satu tembakan ke udara. Suara letusan ini membuat pengunjung mal terkejut.
Manajemen mal segera datang untuk melerai. Pria itu diajak ke ruang manajemen untuk menyelesaikan masalah. Kepada manajemen pria itu mengaku bernama Anwari. Sepanjang proses perdamaian, Anwari meletakan senjata api. Dia akhirnya pergi dari tempat itu setelah meninggalkan kartu nama.
Karena menganggap masalah belum selesai, manajemen mal mengantar korban untuk melaporkan insiden penganiayaan itu ke Kepolisian Sektor Kebayoran Lama.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan membenarkan adanya penganiayaan itu. Namun ia belum bisa memberi konfirmasi apakah pelaku adalah anggota TNI atau bukan. "Saya sudah dapat laporan ada keributan dan terjadi penganiayaan," katanya melalui telepon, Sabtu, 7 Oktober 2017.
Ihwal insiden anggota TNI lepas tembakan ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto hanya membenarkan ada anggotanya yang terlibat penganiayaan di Mal Gandaria City. “Ya, yang bersangkutan anggota TNI AD,” katanya. “Saya sudah sampaikan ke Pak Denny (Kadispen TNI AD Kolonel Arm. Alfret Denny Tuejeh) untuk ambil langkah sesuai hukum."