TEMPO.CO, Tangerang- Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menceritakan proses panjang pembangunan Open Camp Pemasyarakatan Indonesia untuk narapidana (napi) di Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulai pembangunan dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada Rabu, 11 Oktober 2017.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ma'mun mengatakan, tahun 2006 adalah awal mula digagasnya Desa Ciangir menjadi lokasi rumah hunian dan pembinaan bagi napi. "Sempat mau dijadikan tempat pembuangan sampah," katanya pada saat peletakan batu pertama.
Ringkas cerita, pemerintah daerah setuju Ciangir menjadi lokasi Open Camp yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Total butuh waktu sekitar 11 tahun sejak usulan sampai realisasi pembangunan Open Camp di Ciangir. "Akhirnya disetujui," ujar Ma'mun.
Masih butuh waktu juga sejak diresmikan pembangunannya kemarin sampai selesai dan bsia digunakan. "Dua tahun lagi jadi (Open Camp Ciangir), itu target kami," kata Menteri Yasonna dalam peletakan batu pertama.
Open Camp berdiri di area 30 hektare dengan 5.000 penghuni dari berbagai lembaga pemasyarakatan di Jabodetabek. Open Camp akan dilengkapi berbagai fasilitas, seperti rumah susun, bangunan industri dan pelatihan, fasilitas sosial, fasilitas umum, dapur besar, kantin, pemukiman dan rusun petugas, gedung administrasi, serta fasilitas lain.
Yasonna menuturkan bahwa Open Camp ini memberikan makna bahwa negara hadir untuk mereduksi unsur-unsur kejahatan. Permukiman napi tersebut akan dihuni para napi yang masa hukumannya tinggal enam bulan dan masuk kategori berisiko rendah (low risk) serta napi tahap pembinaan asimilasi yang telah melalui assesment dan dnilai berkelakuan baik.
Ma'mun menerangkan, di Open Camp warga binaan atau napi disiapkan kembali menjalani kehidupan bermasyarakat dengan lebih baik, memiliki kemampuan dan keterampilan secara ekonomi untuk hidup mandiri. "Open Camp ini juga diproyeksikan menjadi pusat industri narapidana untuk berkontribusi dalam kemajuan ekonomi nasional."