TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Agus Suryana mengatakan jumlah korban tewas dalam kebakaran pabrik kembang api di Kosambi cukup banyak.
"Diperkirakan lebih dari 40 orang," kata Agus pada Kamis, 26 Oktober 2017.
Hal ini, Agus menambahkan, terlihat dari jumlah kantong mayat yang dikirimkan ke lokasi kebakaran. BPBD Kabupaten mengirimkan 40 kantong, tim DVI Mabes Polri dan PMI juga mengeluarkan kantong mayat.
Jika dilihat dari kantong mayat yang dikirimkan ke lokasi kebakaran lebih dari 40 kantong. Meski demikian, Agus belum bisa memastikan berapa total korban tewas dan luka bakar dalam peristiwa kebakaran dan ledakan hebat tersebut.
Seluruh korban, Agus menambahkan, dilarikan ke empat rumah sakit, yaitu RS Bun Kosambi, RS Mitra Keluarga, RSUD Kabupaten Tangerang, dan RS Polri Kramat Jati.
Agus mengatakan kebakaran yang terjadi di pabrik itu sebenarnya mudah dipadamkan. Api, dia melanjutkan, memang besar tapi dengan enam unit mobil dan dua mobil tangki petugas berhasil menjinakkan api kurang dari satu jam.
"Tapi musibah ini memakan korban banyak karena ledakan kuat yang terjadi," kata Agus.
Agus menuturkan kebakaran mulai terjadi pukul 09.00 WIB. Petugas BPBD Kabupaten Tangerang baru menerima informasi itu pukul 09.45.
"Kami mengerahkan unit dari tiga pos dan pukul 10.00 sudah di lokasi."
Satu jam kemudian, kata Agus, api berhasil dipadamkan, dan karyawan di luar pabrik bisa dievakuasi dengan selamat. Tapi karyawan yang berada di belakang bangunan sulit dikeluarkan.
"Tak lama kemudian ledakan kedua terjadi sangat kuat dan membuat tembok ambrol, korban bertambah semakin banyak," kata Agus menjelaskan soal kebakaran tersebut.