TEMPO.CO, Bogor -Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi diwilayah Kota dan Kabupaten Bogor mengakibatkan harga gas bersubsidi yang dikenal gas melon tembus Rp 25 ribu pertabung, sehingga dikeluhkan banyak masyarakat.
"Sudah lebih 10 hari gas elpiji 3 kilo langka dan hilang di pasaran, sehingga sejumlah pengecer yang masih memiliki stok gas tiga kilo mereka jual dengan harga berkisar antara Rp 23 hingga 25 ribu pertabung," kata Komariah, warga Balekambang, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor, Selasa 5 Desember 2017.
Komariah menyebutkan, akibat kelangkaan gas elpiji tiga kilo dalam dua pekan terakhir dirinya membutuhkan waktu berjam-jam berkeliling ke pengecer dan warungnya.
"Biasanya saya dapat gas bukan di warung sekitar rumah tapi di warung yang berbeda kelurahan bahkan ke wilayah Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan kota Bogor," kata dia.
Baca : Djarot Imbau PNS Tidak Gunakan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram
Keluhan serupa diungkapkan Enung, 45 tahun, warga Bantarjati, Kelurahan Tegalgundul, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor mengaku untuk mendapatkan gas tiga kilo dirinya harus ikut antri dengan warga lain di pengecer yang lokasinya berada tidak jauh dengan SPBE di Tanah Baru.
"Sudah satu minggu saya harus beli gas di pengecer yang di deket SPBE, karena stok disana biasanya masih ada meski tidak banyak," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor Achsin Prasetyo mengatakan, kelangkaan gas tiga kilo yang terjadi di wilayah Kota Bogor akibat libur panjang akhir pekan dan banyaknya masyarakat yang menggelar hajatan resepsi pernikahan. "Kemaren libur panjang, dan banyak warga yang hajatan sehingga konsumsi gas di masyarakat meningkat," kata dia.
Petugas menurunkan gas 3 kg saat Operasi pasar (OP) gas elpiji 3 kg di Cimahi, Jawa Barat, 5 Maret 2015. Langkanya gas elpiji 3 kg menyebabkan harga melonjak di pasaran, warga pun menyerbu Operasi pasar (OP) gas elpiji 3 kg yang disebar di tiap kelurahan di Kota Cimahi. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Ditambah lagi adanya keterlambatan pengendalian tabung gas ditingkat pengecer ke pangkalan, agen hinga stasiun pengisian gas SPBE, "Di Bogor aja ada 25 agen, 430 pangkalan dan ribuan pengecer sehingga banyak tabung yang terlambat dikembalikan untuk diisi ulang," kata dia.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji tiga kilo pihaknya berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Bogor untuk melakukan operasi pasar di sejumlah titik di Kota Bogor. "untuk hari ini saja ada 10 titik di Kota Bogor yang dilakukan operasi pasar. salah satunya di Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor," kata dia.