TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan para pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, hanya sementara berdagang di Jalan Jatibaru Raya atau di depan Stasiun Tanah Abang.
"Saya garisbawahi tempat sementara," kata Sandiaga Uno di rumah dinasnya di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 Desember 2017.
Baca : Kapolda Minta Anies Baswedan Revisi Revisi Penataan Tanah Abang
Dia memperkirakan, lama penempatan pedagang yang menutup satu jalur di depan stasiun selama 10 jam itu akan berlangsung selama 2 tahun. Pasalnya, pemerintah berencana memindahkan mereka ke lokasi permanen, yaitu di Blok G.
Namun, pemindahan itu belum bisa dilakukan saat ini karena gedung Blok G akan dirubuhkan dan dibangun kembali. Gedung tersebut, kata Sandi, sudah sejak era pemerintahan Gubernur Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga Djarot Saiful Hidayat, hendak dirubuhkan karena sudah tak laik sebagai pusat perdagangan.
Sandiaga menjelaskan, PD Pasar Jaya saat ini masih melakukan finalisasi peminjaman lahan untuk merelokasi para pedagang Blok G. Sedangkan pedagang yang berada di Jalan Jatibaru Raya sementara berdagang di sana sampai pembangunan Blok G selesai.
"Mudah-mudahan nanti setelah dibangun selesai, Blok G kembali bisa menjadi building block daripada TOD yang mudah-mudahan terintegrasi dengan LRT," katanya.
Pemindahan PKL ke Blok G merupakan salah satu usulan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Halim Pagarra. Ia menilai penataan tahap pertama itu justru berdampak pada kemacetan di sekitar Jatibaru.
Kendati begitu, Sandiaga Uno mengatakan bukan berarti tak menggubris masukan soal penataan Tanah Abang tahap pertama yang kontroversial tersebut. "Masukan dari Bapak Dirlantas sudah kami catat dan kami sudah ada pertemuan kemarin," ujarnya.