TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi C Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Santoso memuji Komite Pencegahan Korupsi DKI Jakarta atau KPK Jakarta di bawah Bambang Widjojanto sebagai lembaga yang diisi oleh orang-orang yang berintegritas.
Di sisi lain, politikus Partai Demokrat ini memberikan target capaian kinerja KPK Jakarta yang berada di dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta tersebut.
“Tapi kita tinggal lihat hasil kerjanya dalam beberapa bulan ini korupsi menurun atau tidak," kata Santoso di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu 3 Januari 2018. "Itu yang terpenting."
Bambang Widjojanto adalah mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada masa Pilkada DKI 2017, Bambang, yang juga pernah menjabat Direktur Eksekutif Yayasan LBH Indonesia (YLBHI), masuk ke dalam tim sukses Anies-Sandi yang disokong oleh Partai Gerindra dan PKS.
Simak: Komentar Pertama Bambang Widjojanto Jadi Ketua KPK DKI Jakarta
Santoso berharap, anggota KPK DKI Jakarta yang baru saja dibentuk itu bekerja profesional dan hasil kerjanya baik. Kerja profesional itu bisa membuktikan kepada publik bahwa TGUPP tidak sekedar menjadi tempat penampungan mantan tim sukses Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
“TGUPP diberikan honor yang asalnya (dari) pajak masyarakat, seharusnya juga bertanggungjawab kepada warga Jakarta," tuturnya.
Santoso tak mempermasalahkan TGUPP didominasi anggota tim pemenangan Anies-Sandi, seperti Bambang Widjojanto.
“Iya, pindah nama aja, ya dari tim pemenangan ke TGUPP," ucapnya lalu tergelak.
Menurut dia, TGUPP merupakan think tank yang bertugas memberikan masukan kepada Gubernur Anies Baswedan dalam menghela DKI Jakarta. Ia ingin TGUPP, yang di dalamnya ada KPK DKI Jakarta yang dipimpin Bambang Widjojanto, tidak melakukan fungsi pelaksana seperti halnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Jangan overlapping."