TEMPO.CO, Tangerang -Tim dari Kementerian Tenaga Kerja mengunjungi Hani Binti Kahid Uta, 37 tahun, terduga pelaku pembuang mayat bayi di toilet pesawat Etihad di Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta, Senin 8 Januari 2018.
Tim dari Kementerian Tenaga Kerja bersama Kepala Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ahmad Yusep Gunawan menemui Hani yang dirawat di ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Anak Polres Bandara Soekarno-Hatta selama 20 menit.
Baca : Cerita Penangkapan Terduga Pembuang Mayat Bayi di Toilet Pesawat
Kepala Sub Bidang Penyidikan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja Niken Ria Aswarni mengatakan tujuan tim Kemenaker menemui Hani adalah untuk memberikan perlindungan. "Perlindungan terutama pemenuhan hak-haknya," kata Niken.
Niken mengatakan Hani belum banyak memberikan informasi seputar dirinya karena kondisinya masih lemah. Namun, kata Niken, wanita berusia 37 tahun itu mendapatkan hak haknya dari majikannya di Abu Dhabi selama bekerja 4 tahun disana." Gaji 1000 Real sebulan, dan selama 4 tahun didapatkan," tutur Niken.
Di Abu Dhabi Hani bekerja sebagai perawat orang tua dari majikannya. Hani berangkat ke Abi Dhabi menggunakan sebuah perusahaan penyalur TKI. "Legal, tapi keberadaan perusahaannya sedang kami selidiki," kata Niken.
Kepala Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ahmad Yusep Gunawan mengatakan polisi juga akan mengembangkan penyelidikan dan penyidikan kasus ini dengan memeriksa perusahaan penyalur Hani ke Abu Dhabi tersebut.
Hani yang merupakan Tenaga Kerja Wanita di Abu Dhabi diduga melahirkan dan membuang bayinya di toilet pesawat Etihad dalam perjalanan dari Abu Dhabi-Bangkok-Cengkareng, pada Sabtu 6 Januari 2018.
Mayat bayi di toilet pesawat Etihad itu terbungkus plastik dan ditemukan oleh petugas kebersihan Bandara Soekarno-Hatta saat membersihkan pesawat tersebut.
