Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Koperasi Angkutan Batal Ikut Uji Coba OK-Otrip dengan Alasan..

Reporter

Editor

Suseno

image-gnews
Angkot yang sudah terintegrasi dengan program OK-Otrip menaikkan dan menurunkan penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 16 Januari 2018.  TEMPO/Subekti.
Angkot yang sudah terintegrasi dengan program OK-Otrip menaikkan dan menurunkan penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 16 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima dari delapan koperasi angkutan umum di Jakarta urung bergabung dalam program integrasi angkutan umum, OK-Otrip. Sekretaris Koperasi Mikrolet Jaya, Berman Limbong, mengatakan mereka menolak bergabung setelah menilai hitungan tarif yang ditawarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lebih menguntungkan dari sistem setoran yang berlaku selama ini.

"Kami tidak ikut uji coba karena harga pokok satuan mereka (DKI) enggak cocok sama kami," ujar Limbong, yang juga Ketua Unit Bus Kecil Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Selasa, 30 Januari 2018. OK-Otrip merupakan program pengintegrasian pelbagai moda angkutan umum dengan tarif tunggal Rp 5.000 per tiga jam.

Kelima koperasi yang belum mau bergabung dalam uji coba OK-Otrip, menurut Limbong, adalah Komilet Jaya, Purimas, Komika, Kopamilet, dan Kolamas. Sedangkan yang sudah bergabung baru dua koperasi, yakni Budi Luhur dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK).

Limbong menambahkan, melalui PT Transportasi Jakarta, pemerintah DKI menawarkan harga satuan angkutan terintegrasi yang bergabung dalam OK-Otrip sebesar Rp 3.400 per kilometer. Menurut Limbong, harga itu tak bisa menutup seluruh komponen biaya operasional, termasuk gaji sopir. Sopir yang ikut dalam OK-Otrip dijanjikan mendapat gaji bulanan sesuai dengan upah minimum Provinsi DKI Jakarta, yakni Rp 3,6 juta.

Limbong mencontohkan komponen ongkos uji kir. Berdasarkan hitungan DKI, biaya uji kir sekitar Rp 92 ribu. Padahal, kata Limbong, ongkos uji kir angkutan umum bisa mencapai Rp 200 ribu. "Kenyataannya ada komponen lainnya, tapi itu tidak dimasukkan oleh mereka," ujar dia.

Menurut Limbong, angka ideal yang bisa menutup kebutuhan sopir dan pengusaha adalah Rp 4.000 per kilometer. "Kami tidak menolak OK-Otrip, tapi kami menolak skema harga yang ditawarkan," kata Limbong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Organda DKI, Shafruhan Sinungan, membenarkan adanya lima operator yang urung bergabung dalam OK-Otrip. "Bukan nolak, tapi menarik diri dulu," ujar dia. Berdasarkan hitungan Organda, harga satuan angkutan dalam OK-Otrip setidaknya sekitar Rp 3.800 per kilometer.

Hitungan versi DKI, menurut Shafruhan, belum memasukkan komponen iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, membenarkan bahwa ada komponen yang belum masuk dalam hitungan DKI. Misalnya, BPJS kesehatan. "Satu armada kan ada dua sopir. Nah, ternyata dihitungnya baru satu sopir untuk BPJS," ucap dia.

Di samping BPJS kesehatan, komponen yang belum dihitung DKI adalah kebutuhan pengawas di lapangan. "Mereka sudah hitung, tapi kami belum masukkan," kata Andri.

Pemerintah DKI, menurut Andri, akan mengkaji kembali skema pembayaran OK-Otrip. "Bukan naik, tapi menyesuaikan," dia menjelaskan. Andri pun menepis kekhawatiran bahwa pelaksanaan OK-Otrip bakal tertunda akibat mundurnya sejumlah koperasi. Menurut dia, semua persoalan akan dicarikan jalan keluar dan didiskusikan bersama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Transjakarta: Penjualan Kartu Jak Lingko Melonjak

11 Desember 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ganti nama OK OTrip dengan Jak Lingko di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 8 Oktober 2018. TEMPO/Lani Diana
Transjakarta: Penjualan Kartu Jak Lingko Melonjak

Sebanyak 131.787 lembar kartu OK-OTRIP terjual sepanjang Desember 2017 - November 2018. Dianggap cikal bakal Jak Lingko.


Menang Sayembara Logo Jak Lingko, Melvin Dapat Rp 100 Juta

10 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ganti nama OK OTrip dengan Jak Lingko di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 8 Oktober 2018. TEMPO/Lani Diana
Menang Sayembara Logo Jak Lingko, Melvin Dapat Rp 100 Juta

Logo Jak Lingko segera dipasang menggantikan OK OTrip di angkutan kota yang masuk dalam jaringan.


Pesan Khusus Anies untuk Dirut Transjakarta yang Baru: Integrasi

29 Oktober 2018

Deretan Bus Transjakarta yang mangkrak di pool PPD Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 22 Januari 2018. TEMPO/Wildan Aulia Rahman
Pesan Khusus Anies untuk Dirut Transjakarta yang Baru: Integrasi

Agung menjelaskan akan mengikuti prinsip Jak Lingko, penamaan baru Anies untuk OK OTrip warisan Sandiaga Uno.


Anies Baswedan Sebut Penamaan Jak Lingko Terinsiprasi Tempo

18 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat sesi wawancara dan foto dengan TEMPO di kantornya, Balai Kota, Jakarta, 15 Oktober 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Anies Baswedan Sebut Penamaan Jak Lingko Terinsiprasi Tempo

Anies Baswedan pernah mendapat cerita bagaimana redaksi Tempo membahas sebuah kata serapan untuk diindonesiakan.


Anies Baswedan Sebut OK OTrip Nama yang Tak Punya Makna, Kenapa?

10 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di rumah mantan Panglima TNI, Djoko Santoso, di Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, 8 September 2018. Tempo / Friski Riana
Anies Baswedan Sebut OK OTrip Nama yang Tak Punya Makna, Kenapa?

Terkait diluncurkannya program Jak Lingko, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung nama OK OTrip yang tak memiliki makna.


Gabung OK OTrip dan Jak Lingko, KWK: Sopir Lebih Disiplin

10 Oktober 2018

PLT Gubenur DKI Jakarta Sumarsono bersama DIrut PT Transjakarta Budi Kaliwono dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Ansyah menunjukan kartu layanan gratis KWK - Transjakarta. TEMPO/Larissa Huda
Gabung OK OTrip dan Jak Lingko, KWK: Sopir Lebih Disiplin

Ketua OK OTrip Koperasi Wahana Kalpika (KWK) menilai tidak ada perbedaan sistem dan manajemen Jak Lingko dengan program OK OTrip besutan Sandiaga Uno.


Alasan Anies Baswedan Akan Mengindonesiakan Nama Fasum di Jakarta

10 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam rekonstruksi rapat Ikada di Monumen Nasional, Ahad, 16 September 2018. TEMPO/M Yusuf Manurun
Alasan Anies Baswedan Akan Mengindonesiakan Nama Fasum di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki rencana untuk mengindonesiakan semua nama fasilitas umum di Jakarta.


Kata MRT Soal Kesiapan Ikuti Integrasi Sistem Jak Lingko

9 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ganti nama OK OTrip dengan Jak Lingko di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 8 Oktober 2018. TEMPO/Lani Diana
Kata MRT Soal Kesiapan Ikuti Integrasi Sistem Jak Lingko

PT Mass Rapid Transit Jakarta siap mengikusi sistem integrasi Jak Lingko sebagai branding moda baru yang dilansir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


Anies Luncurkan Jak Lingko, Transjakarta: Sama Seperti OK OTrip

9 Oktober 2018

Angkot yang sudah terintegrasi dengan program OK-Otrip menaikkan dan menurunkan penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 16 Januari 2018.  TEMPO/Subekti.
Anies Luncurkan Jak Lingko, Transjakarta: Sama Seperti OK OTrip

Transjakarta mengatakan integrasi moda transportasi Jak Lingko sudah terlaksana saat ini, karena pengoperasiannya sama seperti OK OTrip Sandiaga.


Anies Baswedan Luncurkan Jak Lingko, Ini Kata Organda DKI

9 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meluncurkan nama baru OK OTrip di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 8 Oktober 2018. TEMPO/Lani Diana
Anies Baswedan Luncurkan Jak Lingko, Ini Kata Organda DKI

Gubernur Anies Baswedan menyatakan nama OK OTrip diganti dengan Jak Lingko arena ingin nama program ini lebih bermakna.