TEMPO.CO, Tangerang - Setelah sempat terhenti karena dilanda isu pembangunan gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, dilanjutkan kembali.
"Pembangunan bisa dilanjutkan beriringan dengan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan pengembang," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang Nono Sudarno seusai pemaparan izin mendirikan bangunan (IMB) Sekolah Santa Laurensia di Tigaraksa, Rabu, 7 Maret 2018.
Nono memastikan IMB yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk sekolah, bukan gereja. Nono mengatakan masyarakat perlu diberikan penjelasan terkait dengan telah dikeluarkannya IMB Sekolah Santa Laurensia, yang diajukan Yayasan Tunas Manunggal.
Baca: Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia
"Memberikan pemahaman dan penjelasan terkait IMB, yang beberapa bulan ini pembangunan agak tertahan karena ada isu pembangunan gereja," tuturnya.
Pemaparan mengenai IMB Sekolah Santa Laurensia ini disampaikan dalam pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dan pihak Sekolah Santa Laurensia, PT Delta Mega Persada selaku pengembang perumahan Suvarna Sutra, Muspika, ulama, dan tokoh masyarakat Kecamatan Sindang Jaya.
Kepala Bidang Perizinan DPMPTSP Kabupaten Tangerang Yudiana mengatakan semua perizinan Sekolah Santa Laurensia Alam Sutera di Sindang Jaya telah lengkap. "UKL, UPL, hingga IMB-nya sudah dikeluarkan sejak 2017 lalu," ucapnya.
Menurut Yudiana, semua tahapan proses perizinan sudah ditempuh pihak Yayasan. "Tidak ada masalah," katanya. Menurutnya, semua proses perizinan diurus langsung Yayasan Tunas Manunggal selaku pemilik Sekolah Santa Laurensia.
Pada Oktober 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Tangerang menghentikan sementara pembangunan Sekolah Santa Laurensia setelah merebaknya isu akan ada pembangunan gereja terbesar se-Asia di Sindang Jaya.
Isu ini bergulir panas hingga ajakan aksi penolakan pembangunan gereja tersebut. Belakangan, kepolisian dan pemerintah daerah memastikan pembangunan gereja dan ajakan aksi tersebut hoax.
Simak juga: Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax
Pemaparan tentang IMB yang berlangsung hari ini adalah tindak lanjut dari pembangunan sekolah umum tersebut yang terhenti saat tahap konstruksi. Sejumlah tokoh masyarakat memberikan catatan agar pengembang dan pihak yayasan melakukan sosialisasi yang mendalam kepada masyarakat sekitar.
"Masyarakat yang masih kuat memegang adat istiadat harus ada sosialisasi yang lebih pada semua level," kata salah satu tokoh masyarakat Sindang Jaya, Ali Husni.
Ali juga meminta pengembang memberikan penyeimbang dengan melibatkan masyarakat dan membangun sarana ibadah, seperti masjid. "Secara perizinan tidak ada yang salah, tapi secara adat ada yang ketidaksesuaian," ujarnya terkait dengan IMB Sekolah Santa Laurensia yang sempat diisukan untuk proyek gereja tersebut.