TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan resmi memiliki pucuk pimpinan baru. Ia adalah Komisaris Besar Indra Jafar, perwira polisi yang pernah menjadi muazin atau orang yang menyerukan azan dalam aksi 212 pada 2 Desember 2016.
"Diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolres Jakarta Selatan Polda Metro," bunyi keterangan dalam surat telegram rahasia Kepala Kepolisian RI bernomor ST/663/III/KEP/2018 yang diperoleh di Jakarta, Jumat, 9 Maret 2018.
Aksi 212 dikenal sebagai kelanjutan dari demo besar 4 November atau aksis 411. Aksi ini bertujuan mendesak kepolisian menghukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diduga telah menista agama Islam. Saat itu, Ahok juga mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta inkumben. Lewat aksi 212, pengunjuk rasa berharap pemerintah tidak mengintervensi pengusutan perkara atas Ahok tersebut.
Pengangkatan Indra dilakukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian per 8 Maret 2018. Indra menempati posisi baru bersama puluhan perwira lain yang ikut mengalami rotasi.
Sebelum ditunjuk menjadi Kapolres Jakarta Selatan, Indra menjabat Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Jawa Timur. Saat ini, sebelum diadakan serah-terima jabatan, posisi Kapolres Jakarta Selatan masih dipegang Komisaris Besar Mardiaz Kusin.
Belum diketahui kapan Mardiaz menyerahkan jabatan Kapolres Metro Jakarta Selatan kepada Indra. Namun, melalui telegram Kapolri, Mardiaz ikut dirotasi ke posisi baru, yaitu Koordinator Sekretaris Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polri.