TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan dalam lima tahun akan terbangun sekitar 250 ribu unit rumah di Jakarta dengan program down payment atau DP nol rupiah. Optimistis Sandiaga Uno dipacu dengan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada April 2018.
“Nanti ada workshop kecil. Saya ingin mendengar pengetahuan dasar tentang DP nol rupiah ini. Kami mau persepsi yang sama, frekuensi yang sama, sehingga kami bisa sampaikan ke publik cara yang tepat mengkomunikasikan ketersediaan rumah lima tahun ke depan dengan harga terjangkau. Salah satunya dengan zero down payment atau DP nol rupiah,” ujar Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Program rumah DP nol rupiah, ucap Sandiaga Uno, juga akan menciptakan lapangan kerja bagi warga Jakarta. Jadi, satu program bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus. “Satu, masalah perumahan. Tapi, dengan kegiatan pembangunan ini, kami bisa prediksi 200-250 ribu unit rumah bisa menghasilkan lapangan kerja 30-50 ribu dalam lima tahun ke depan,” ucap Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga Uno, langkah konkret rumah DP nol rupiah telah diadopsi di Pondok Kelapa Village, Jakarta Timur. Ini merupakan contoh kolaborasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan swasta dan masyarakat. “Konsepnya penciptaan lapangan kerja,” tutur Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno juga mengaku mengapresiasi rumah tapak di Rorotan, Jakarta Utara. “Itu merupakan inisiasi swasta dalam proses partisipatif,” kata Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga Uno, dia sudah bisa melihat persyaratannya, pembiayaannya, dan metode jual-beli dari rumah DP nol rupiah. “Kami harap, dengan ini, warga yang selama ini susah mengurus tempat tinggalnya bisa naik kelas dan menjadi solusi masalah perumahan secara permanen,” kata Sandiaga Uno.