TEMPO.CO, Bekasi - Tiga remaja tanggung diduga terlibat pencurian di Kampung Rawa Bambu, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Dua di antaranya tertangkap dan ditelanjangi massa. Mereka diarak bugil ke rumah masing-masing sebelum dilepaskan. “Terjadi kekerasan fisik juga," kata komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi, Rury Arif Rianto, Jumat, 13 April 2018.
Menurut Rury, tiga anak yang diduga mencuri itu berusia 12-13 tahun. Mereka adalah AJ, HL, dan RZ. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan KPAI, awalnya AJ pamit kepada orang tua untuk membeli nasi goreng pada Ahad dinihari, 8 April 2018. Di jalan, ia bertemu dengan dua temannya: HL dan RZ.
Di antara tiga remaja itu, RZ memiliki pengaruh paling besar karena dituakan. Ia menyuruh AJ dan HL mengambil sebuah jaket di jemuran milik warga. Nahas, pemilik jaket memergokinya. AJ dan HL ditangkap, sedangkan RZ kabur.
Warga berdatangan dan mulai menganiaya dua remaja itu. Pakaian yang dikenakan AJ dan HL pun ditanggalkan satu per satu. “Hanya AJ yang diarak untuk dibawa ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter,” ucap Rury.
Orang tua AJ kaget melihat anaknya diarak bugil oleh massa. Sedangkan massa terus berteriak dan mengancam akan membawa AJ ke polisi. "Anak lo ini maling," tutur orang tua AJ menirukan perkataan seorang warga yang turut mengarak anaknya.
Selanjutnya, massa membawa dua remaja itu ke rumah pengurus RW setempat. Di sana, AJ dan HL diminta mengenakan pakaiannya kembali. "Saya hanya bisa menangis dan bertanya-tanya, ada apa," kata orang tua AJ. Kedua bocah akhirnya dilepas setelah diancam untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Kasus pencurian yang diduga dilakukan dua bocah itu tidak dilaporkan ke polisi. Justru Orang tua AJ yang belakangan melapor ke Kepolisian Resor Bekasi atas dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap anaknya. Keluarga mendapatkan pendampingan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Bekasi serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bekasi.